Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Festival Nariuk: Melestarikan Cara Berburu Ikan Secara Tradisional Khas Dayak Maanyan

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 07 Agustus 2022 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Pemerintah Desa Pulau Patai bersama Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barito Timur menggelar Festival Nariuk II di Sungai Sirau Desa Pulau Patai, 6-7 Agustus 2022.

Festival ini merupakan upaya pemdes setempat dan Pemkab Barito Timur untuk mengangkat potensi wisata budaya Dayak Maanyan sekaligus melestarikan cara berburu ikan secara tradisional yang disebut Nariuk.

Nariuk adalah cara berburu atau menangkap ikan dengan menggunakan sejenis tombak yang dinamakan Tariuk. Bagian ujung Tariuk yang lancip terbuat dari besi, sedangkan gagang yang panjang terbuat dari bambu kecil atau Tamiang.

Nariuk biasa dilakukan secara beramai-ramai dengan berkumpul pada bagian sungai yang lebih dalam atau lubuk kemudian menombakkan Tariuk ke dalam air atau dasar sungai hingga ada ikan yang tertusuk Tariuk.

Nariuk umumnya hanya dilakukan saat musim kemarau dan air sungai sudah surut atau hampir kering karena pada saat seperti itu ikan-ikan akan berkumpul pada lubuk sungai.

Festival Nariuk yang dilaksanakan di Desa Pulau Patai adalah yang kedua kali setelah pada tahun 2019 dilaksanakan festival Nariuk pertama.

Menanggapi festival ini Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengatakan, Barito Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan objek wisata alam, wisata budaya dan wisata religi.

"Dibandingkan dengan daerah lain Barito Timur tidak kalah dalam potensi pariwisata hanya perlu dilaksanakan pengelolaan yang maksimal dan melibatkan semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat," tuturnya.

Bupati menambahkan, Barito Timur memiliki keragaman adat dan budaya yang merupakan warisan dari para leluhur.

"Karena itu kegiatan Festival Nariuk II Tahun 2022 di Desa Pulau Patai merupakan upaya dari Pemerintah Desa Pulau Patai dan Pemerintah Kabupaten Barito Timur untuk melestarikan warisan
budaya leluhur sehingga tidak punah dan menjadi daya tarik dan atraksi wisata di Desa Pulau Patai," jelasnya.

Dalam festival itu panitia menyediakan piala dan hadiah jutaan rupiah bagi pemenang yang mendapatkan ikan dengan ukuran paling besar. (BOLE MALO/B-11)

Berita Terbaru