Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BNPT Ajak Generasi Muda Tidak Mudah Diadu Domba Virus Intoleransi

  • Oleh ANTARA
  • 30 Agustus 2022 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak generasi muda untuk tidak mudah diadu domba dengan virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Adik-adik mahasiswa dan mahasiswi jangan mudah diadu domba dan dipecah belah oleh virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme tersebut. Tingkatkan terus persatuan dan kesatuan karena Indonesia ini sangat luar biasa,” ujar Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi dalam keterangannya diterima di Jakarta Selasa.

Menurutnya mahasiswa sebagai generasi muda harapan bangsa harus terus memupuk rasa cinta tanah air, bela negara, serta persatuan dan kesatuan untuk membentengi diri dari ancaman virus intoleran, radikalisme dan terorisme.

Hal itu dianggap penting karena di era digital saat ini, mahasiswa sangat rentan terpapar ideologi transnasional yang hanya ingin memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Nisan penguatan rasa cinta tanah air, bela negara, dan wawasan kebangsaan menjadi benteng yang kuat untuk menangkal penyebaran virus intoleran, radikalisme, dan terorisme.

Terutama, lanjutnya bagi para mahasiswa yang sangat akrab dengan dunia maya. Seperti diketahui dunia maya atau dunia digital menjadi penyebaran virus-virus tersebut yang sangat masif.

Menurutnya ada empat vaksin yang sangat manjur untuk membentengi generasi muda bangsa dari virus-virus tersebut. Pertama NKRI harga mati.

Kemudian, Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi, ketiga Pancasila sebagai ideologi bangsa, keempat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Berikutnya, peningkatan moderasi beragama menurut dia juga dianggap hal yang diperlukan.

“Jadi kita semua harus bisa menciptakan Indonesia yang tangguh, maju, dan jaya. Jangan mau dipecah belah oleh kepentingan siapapun. Kalian itu saudara, bukan satu darah, bukan satu agama, tapi saudara satu bangsa,” kata Nisan.

Ia menjelaskan Indonesia didirikan dengan susah payah dan merdeka bukan karena pemberian dari penjajah, tapi diperjuangkan para pahlawan bangsa, bukan hanya harta dan benda, tetapi nyawa.

Berita Terbaru