BORNEONEWS, Sampit - Gas elpiji disebut menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yakni 0,51 persen pada tahun 2022. Menyikapi kondisi itu, gelaran pasar murah yang berpusat di Taman Kota Sampit juga dijual 1680 tabung gas elpiji.

Pemkab Kotim dengan menggandeng 3 pangkalan gas elpiji yang ada di Kota Sampit menyediakan gas elpiji 3 kg dengan harga yang sama seperti di pangkalan yakni Rp 22 ribu.

"Bekerja sama dengan agen elpiji di Kabupaten Kotim kita siapkan 1680 tabung yang mana di pasaran harga 30 sampai 40. Hari ini kita jual dengan harga Rp 22 ribu saja,"sebut  Sekretaris Daerah, Fajurrahman, Minggu, 18 September 2022.

Dia berharap, peran agen gas elpiji di Kotim dapat secara berkesinambungan bekerjasama dengan pemerintah daerah menjadikan harga pasaran agar seimbang.

Pada kesempatan itu, dia juga menyebut, saat ini, dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Kotim berkisar di angka Rp 4 miliar. Sesuai arahan Bupati, akan semaksimal mungkin anggarannya, salah satunya untuk program yang menekan inflasi dan stabilitas harga pasar.

"Itu akan digunakan untuk pasar penyeimbang dan pasar murah," tambahnya.