Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kementerian PPPA Tunjuk Bukit Liti dan Mekar Jaya Sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Perempuan

  • Oleh Asprianta
  • 28 September 2022 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah dan Desa Mekar Jaya Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) ditunjuk oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI), sebagai percontohan desa ramah perempuan dan peduli perempuan.

"Untuk Kabupaten Pulang Pisau ada dua desa, yaitu Desa Bulit Liti Kecamatan Kahayan Tengah dan Desa Mekar Jaya yang menjadi sebagai percontohan desa ramah perempuan dan peduli perempuan," ungkap Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pulpis dr Bawa Budi Raharja, melalui Sekretaris Dinas Ma'ruf Kurkhi.

Ma'ruf menjelaskan untuk Provinsi Kalimantan Tengah, terdapat dua kabupaten yang di tunjuk oleh Kementrian PPPA RI sebagai pilot projek desa ramah perempuan peduli anak, antara lain Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis).

Kabupaten Pulang pisau atau daerah yang berjuluk Bumi Handep Hapakat, terpilih sebagai pilot projek Desa ramah perempuan peduli anak, oleh Kementrian PPPA dengan alasan salah satunya, bupati Pulang Pisau dijabat oleh bupati perempuan.

"Kita patut bersyukur. Karena ada dua desa di Kabupaten Pulpis dijadikan pilot projek desa desa ramah perempuan peduli anak. Kita harapkan desa ini menjadi percontohan desa lainnya yang ramah perempuan dan peduli anak," jelas Ma'ruf.

Dirinya juga menjelaskan ada 10 indikator yang menjadi kriterianya desa ramah perempuan dan peduli anak, mulai terbentuknya organisasi perempuan dan forum anak, mempunyai data pilah perempuan dan laki-laki, serta tersedianya peraturan ramah perempuan dan anak di desa tersebut.

Kemudian, kata Ma'ruf, tersedianya anggaran dari desa untuk pemberdayaan perempuan dan anak, keterwakilan perempuan yang ada di pemerintah desa dan BPD presentase perempuan yang memiliki wira usaha.

"Dua desa tersebut juga tidak ada perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan tidak ada pekerja anak serta tidak adanya perkawinan usia dini di desa tersebut," tegasnya.

Selanjutnya, kata Ma'ruf untuk mewujudkan pilot projek percontohan desa ramah perempuan dan peduli anak di dua desa tersebut, jadi pemerintah provinsi dan kabupaten berbagi peran dan tugas.

"Kita dari pemerintah Kabupaten Pulpis telah menyiapkan 4 orang tenaga fasilitator, membantu menyusun regulasi program dan kegiatan, serta program pendampingan di desa tersebut," tandasnya. (ang)

Berita Terbaru