Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Peningkatan Jalan Ahmad Saleh akan Dituntaskan Tahun 2023

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 29 September 2022 - 21:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimatan Tengah masih memiliki pekerjaan rumah mengatasi jalan yang kerap terendam banjir. Salah satunya Jalan Ahmad Saleh di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Hampir setiap tahun, sejunlah titik ruas Jalan Ahmad Saleh, rute Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama selalu digenangani banjir. Seperti banjir yang terjadi saat ini, total jalan yang tergenang banjir yakni 2,8 kilometer dengan ketinggian air antara 20 hingga 40 centimeter. Ketinggian ini sudah mengalami sedikit berkurang, karena sebelumnya hampir 60 centimeter.

"Namun untuk jalan yang terendam banjir ini sudah kita tinggikan dan sebenarnya masih dalam proses pembangunan. Dari total 2,7 kilometer jalan yang terendam saat ini sudah kita tangani 1,8 kilometer," kata Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalteng Salahudin.

Untuk anggaranya sendiri dari program multi years dan anggaran tahun 2022. Sedangkan sisanya, 900 meter bakal dilakukan penanganan di tahun 2023.

"Sehingga target tahun depan tidak ada lagi jalan yang tergenang banjir di ruas jalan Ahmad Saleh, Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama," tuturnya.

Namun sekarang ini, keluhan lainya soal kendaraan bertonase besar masih melintas di jalan yang tergenang banjir. Karena selain membuat jalan rusak, membuat jalan sering macet.

"Jalan yang terpakai hanya satu jalur, karena satu sisinya batu dilakukan pengecoran. Kendaraan besar ini yang sering jadi biang macet," ujarnya.

Ini yang tengah dilakukan koordinasi dengan dinas perhubungan. Karena kondisi jalan bakal terus rusak tanpa ada pengawasan yang ketat. Apalagi jalan itu kelas III yakni dengan kapasitas 8 ton.

Untuk itu, perlu kerjasama antara pemerintah provinsi, pemkab, dan aparat. Sehingga pembangunan jalan yang dilakukan ini tak cepat rusak dan bisa dilalui dengan nyaman.

"Sedangkan yang lewat itu puluhan ton. Dan sebenarnya itu tidak hanya di Kobar tapi hampir seluruh Kalteng, karena truk fuso dengan angkutan besar, truk CPO dan di wilayah Barito itu ada truk angkutan batubara," pungkasnya. (DANANG/B-11)

Berita Terbaru