Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

8.290 Masyarakat Masuk Kategori Miskin Ekstrem di Kotim

  • Oleh Noor Annisa
  • 14 Oktober 2022 - 19:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kotim, Rafiq Riswandi menyebut angka kemiskinan di  Kabupaten Kotawaringin Timur mencapai 8.290 penduduk atau naik 0,85 persen dibandingkan 2021. 

Salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan ekstrim di Kotim dikarenakan dampak pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 hingga 2021.

Pandemi Covid-19 dianggap sangat berdampak pada ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Peningkatan angka kemiskinan juga dinilai merupakan dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. 

"Jumlah penduduk miskin ekstrem 2021 sebanyak 4.320 atau 0,94 persen, sedangkan pada tahun 2022 menjadi 8.290 atau 1,79 persen dari jumlah seluruh penduduk di Kotim," jelasnya, Jumat, 14 Oktober 2022.

"Jumlah penduduk miskin ekstrim 2021-2022 naik sebanyak 3.970 penduduk atau presentase penduduk miskin ekstrim mengalami kenaikan 0,85 persen," imbuhnya.

Dia mengatakan kemiskinan ekstrim sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrim.

Kondisi ini tentunya mengharuskan pemerintah daerah fokus untuk menekan angka kemiskinan seminimal mungkin. Apalagi dengan kondisi inflasi di Kotim yang sangat tinggi, harga bahan kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik sehingga membatasi daya beli masyarakat.

"Kondisi ini tentu menjadi tugas dari pemerintah daerah dan stake holder terkait bagaimana cara menekan angka kemiskinan ini seminimal mungkin," ungkapnya.

Pemkab Kotim terus berupaya untuk menakan angka kemiskinan. Dengan melakukan beberapa program melalui dinas terkait sebagai leading sektor, terutama program bantuan sosial yaitu program yang langsung berikan kepada masyarakat secara langsung, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

Selain itu juga dilakukan pemberdayaan kepada masyarakat salah satunya dengan memberikan pembinaan dari sisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

Masyarakat diberikan pelatihan, pendidikan, keterampilan melalui Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait sehingga masyarakat mempunyai wawasan dan kemampuan untuk membangun usaha mandiri.

"Tapi kita tetap optimis, dengan berbagi program kita berupaya semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik kepad masyarakat, terutama bagaimana kita meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan maupun pendapatan masyarakat," tutupnya. (NOOR ANNISA/B-6)

Berita Terbaru