Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Balita Meninggal karena DBD

  • 04 Februari 2016 - 20:50 WIB

ANCAMAN demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat tidak bisa diremehkan. Penyakit ini sudah merenggut nyawa seorang balita warga Jalan Padat Karya 2 RT 5 Desa Sungai Kapitan. Raina Tanisa berusia 5,4 tahun meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Sultan Imanuddin, 22 Desember 2015.

Kepala Tata Usaha RSUD Sultan Imanuddin, Mulyati, menuturkan, Raina sempat menjalani perawatan selama tiga hari. Ia mengakui, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD cukup banyak. "Bulan Januari 123 orang, 30 dewasa dan 93 lainnya anak-anak. Tapi dari 123 orang itu, lima di antaranya dari Kabupaten Lamandau," kata Mulyati, Kamis (4/2/2016).

Para pasien itu ada yang rujukan dari puskesmas dan ada yang inisiatif sendiri langsung datang ke rumah sakit.

Sementara itu, berdasarkan data pasien di Puskesmas Kumai, sepanjang Januari 2016 lalu, jumlah pasien DBD 21 orang. Sejauh ini, Desa Sungai Kapitan dan Kelurahan Kumai Hulu ditetapkan sebagai daerah rawan DBD. Karena, dari 21 penderita DBD tersebut sebagian besar berasal dari Desa Kapitan dan Kelurahan Kumai Hulu.

Kepala Puskesmas Kumai, Abimanyu mengatakan, kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kumau terpantau pertama kali terjadi pada September 2015. Mulai dari September hingga Desember 2015 lalu, jumlah warga yang terserang DBD dan berobat di Puskesmas Kumai sekitar 110 orang.

Berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, termasuk melakukan fogging ULV. Namun, ancaman DBD di sejumlah desa dan kelurahan di perkotaan Kumai belum menurun. Dari hasil observasi di lapangan, angka bebas jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungan pemukiman dan tiap rumah warga masih sangat rendah, hanya 40% saja. "Persentase angka bebas jentik yang aman itu 80 sampai 90 persen," terang Abimanyu, Kamis (4/2/2016).

Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Indrawan Sakti, mengakui, penderita DBD meningkat tajam. "Selama bulan Januari saja sudah lebih dari seratus kasus, kita bisa menyimpulkan status kejadian luar biasa (KLB) jika totalnya sudah 374," katanya, Rabu (3/2/2016). (RD/CP/B-2)

Berita Terbaru