Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penyakit Kaki Gajah Masih Jadi Perhatian di Kotim

  • Oleh Noor Annisa
  • 01 November 2022 - 22:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah, masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kondisi itu juga menjadi perhatian dari pemerintah setempat. 

Hal ini disebabkan masih adanya penduduk desa dengan mikrofilaria rate (mf rate) diatas 1% sehingga menjadi salah satu kabupaten yang melanjutkan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis selama 2 putaran.

"2 tahun berturut-turut karena pasca POPM selama 5 tahun dilakukan evaluasi dengan pre- transmission assesment survey (TAS), masih ada desa dengan mf rate di atas 1 persen, sesuai SK kemenkes tahun 2022," kata Pengelola Program Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Dinkes Kotim, Robby Indra Wahyudi, Selasa, 1 November 2022.

Dia mengatakan, POPM Filariasis tujuannya untuk menurunkan microfilaria rate di wilayah endemis, karena anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah. Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu.

Dia menyebut, untuk kasus kronis limfatik filariasis yang terdata ada 36 penderita, sedangkan hasil evaluasi pre TAS ditemukan 10 orang positif cacing mikrofilaria di desa sentinel dan spot check.

"Desa sentinel di Desa Pamalian ditemukan 2 orang positif mikrofilaria, dan desa spot check pada Desa Luwuk Bunter 8 orang positif. Untuk kasus yang positif dilakukan pengobatan selektif selama 12 hari, agar tidak cacat menjadi kronis," lanjutnya.

Dia menambahkan, untuk pemberian obat pencegahan massal filariasis dilaksanakan selama 1 tahun sekali setiap bulan Oktober 2022 sampai dengan 2023. Selanjutnya, untuk masyarakat yang di dalam tubuhnya positif filariasis diberi obat diethyl carbamazine citrate, selama 12 hari hari berturut-turut. (NOOR ANNISA/B-7)

Berita Terbaru