Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DP3AP2KB Pulang Pisau Gelar Audit Stunting

  • Oleh Asprianta
  • 07 November 2022 - 23:00 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau menggelar pertemuan audit stunting tingkat Kabupaten Pulang Pisau.

Kegiatan yang dilaksanakan di kantor DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau, itu dipimpin Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau dr H Bawa Budi Raharja. Saat itu Bawa didampingi Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau Ma’ruf Kurkhi.

“Kegiatan ini melibatkan tim teknis. Yang terdiri dari dari ketua yakni Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau, anggota dari Kepala Puskesmas, pihak kecamatan dan lain-lain,” kata Ma’ruf di sela-sela kegiatan tersebut.

Ia mengungkapkan, audit stunting jika sudah dilaksanakan semua rencana aksi dari awal sampai akhir maka tidak sulit.

“Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN Pasti) ini berdasar Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ungkapnya. 

Ia menegaskan, yang terpenting dalam RAN Pasti itu adalah penyediaan data keluarga stunting. Di sini kata Ma’ruf kita yang masih lemah. Kalau data kita kuat, kita tidak sulit mencari kasus stunting,” ungkap Ma’ruf.

Menurut Ma’ruf ada beberapa bahan yang bias dijadikan data yang akurat. Yakni data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). Selanjutnya PK 21 (pendataan keluarga 2021) yang dikelola BKKBN, pos pelayanan terpadu (Posyandu) dan KKA (kartu kembang anak).

“Kalau 4 data ini bias, maka tidak sulit mencari kasus stunting. Misalnya data PK 21 ada dugaan balita stunting, tinggal kita cek di e-PPGBM. Kalau ada, anggap kasus stunting,” tambahnya

Ma’ruf menambahkan, audit stunting dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Nanti setiap 3 bulan dilakukan pemantauan. Dia menambahkan, sandingkan data e-PPGBM dengan PK 21 desa atau kecamatan.

“Masukkan nama-namanya. Selanjutnya, lakukan pemantauan 3 bulan ke depan. Apakah ada perubahan atau tidak. Jika yang tadinya gizinya tidak bagus dan berat timbang kurang setelah dilakukan intervensi dengan pemberian makanan dan atau pemberian makanan posyandu, jika membaik berarti aman,” tandasnya. (ang)

Berita Terbaru