Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pakar Minta BPOM Uji BPA pada Kemasan Kaleng

  • Oleh ANTARA
  • 26 November 2022 - 15:20 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pakar kimia dari Departemen Kimia Universitas Indonesia Agustino Zulys meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera melakukan uji laboratorium terhadap paparan Bisfenol A (BPA) yang ada dalam makanan kemasan kaleng.

"Pengujian tidak hanya terhadap kemasan galon guna ulang yang berbahan Polikarbonat.Tetapi juga kemasan kaleng," ujar Agustino dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Hal itu karena sudah ada penelitian yang dipublikasikan oleh Environmental Research yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaleng berhubungan dengan tingginya konsentrasi BPA dalam urine.

“BPOM perlu meneliti sejauh mana migrasi dari pelapis kaleng antikarat atau BPA yang terdapat dalam kemasan kaleng itu terjadi ke makanannya. Dalam hal ini, BPOM bisa melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi,” kata dia.

Dia menuturkan bahan makanan kemasan kaleng yang bersifat asam bisa memungkinkan BPA yang ada dalam lapisan kaleng terlarut.

"Oleh karena itu, makanan kaleng tidak boleh untuk makanan-makanan yang sifatnya asam,” kata dia.

Pakar teknologi pangan dari IPB Azis Boing Sitanggang mengatakan ada kecenderungan BPA dalam kemasan makanan kaleng itu bermigrasi ke bahan makanannya.

“Tapi, seberapa besar pelepasan BPA-nya kita tidak tahu. Karena di Indonesia belum ada studi untuk meng-compare langsung dan itu perlu dikaji lagi lebih jauh,” kata Azis.

Proses migrasi BPA dari kemasan kaleng itu bisa disebabkan beberapa faktor, di antaranya proses laminasi BPA-nya, PH atau tingkat keasaman produk dalam kemasan kaleng itu, dan pindah panas dari produk pangannya.

Dia mencontohkan sarden, jamur, dan nanas yang dikalengkan itu beda-beda pindah panasnya saat disterilisasi, sehingga perlakuan kombinasi suhu dan waktu pemanasannya juga berbeda-beda.

Berita Terbaru