Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ayo jadi Guru Penggerak, Belajar dan Berkarya

  • Oleh Hendri
  • 27 November 2022 - 20:41 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Meningkatkan mutu Pendidikan salah satunya adalah dengan adanya guru yang berkualitas. Guru yang selalu belajar dan meningkatkan kompetensi dirinya dan terus berkarya. 

Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi guru adalah dengan mengikuti program Pendidikan guru penggerak (PGP). 

Hal ini diungkapkan Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Tengah melalui coordinator Guru Penggerak Pulang Pisau Nanang Fahurrazi di sela pelaksanaan lokakarya 9 Guru Penggerak di kabupaten Pulang Pisau.

“Sebagai mahluk pembelajar kita harus terus belajar. Guru yang mengikuti Pendidikan guru penggerak adalah guru yang terus belajar untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan terbaru terkait kurikulum merdeka,” ungkap Nanang Fahrurrazi. 

Lebih lanjut dijelaskannya di dalam kegiatan Pendidikan guru penggerak banyak sekali wawasan baru yang akan diterima oleh pesertanya. Antara lain pembuatan modul ajar, asesmen murid, pembelajaraan berdiferensiasi, tujuan pembelajaran, alur dan tujuan pembelajaran dan berbagai materi menarik terbaru lainnya, dan semuanya berfokur pada murid dan murid.

“Jadi materi-mnateri tersebut penting diketahui oleh para pendidik, terutama dalam menunjang penerapan kurikulum mederka di satuan Pendidikan,” ungkapnya.

Dijelasknya sebagian guru mungkin ada yang apatis atau pesimis terhadap kurikuluim merdeka kerena belum mengetahui bagaimana pemahaman  yang utuh kurikulum merdeka. Misalnya ganti pejabat ganti kurikulum dan lain sebagainya.

Menurut Nanang, semua kurikulum bagus, namun bagus sesuai zamannya masing-masing. 

“Setahu saya Latar belakang Mas Menteri (sapaan akrab Mendikbud, red) mengeluarkan kebijakan kurikulum merdeka salah satunya adalah terjadinya pandemic covid19, di mana kurikulum merdeka ini yang dirasa cocok pada pandemic dan masa kini untuk bangkit dan pulih serta kedepannya dengan mengadopsi filosofi pendidikan dari tokoh pendidikan Indonesia sendiri yaitu Kihajar Dewantara. Semua pembelajaran berpusat pada murid, murid dan murid. Guru berperan tidak hanya sebagai transfer ilmu tapi memfasilitasi semua kebutuhan belajar murid. 
mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada murid, mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif, membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga satuan pendidikan dan pengelolaan program satuan pendidikan dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid. Jadi pendidikan guru penggerak ini berdampak langsung terhadap murid," sebutnya.

Sementara itu terkait keuntungan atau kelebihan dalam mengikuti guru penggerak, misalnya apabila lulus nantinya sudah  mengantongi “SIM” legalitas untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah sesuai regulasi yang terbaru permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021 dan Permendikbud No 26 Tahun 2022, Sertifikat Guru Penggerak juga digunakan untuk pemenuhan syarat pengawas sekolah atau penugasan lain di bidang pendidikan.

“Guru yang apabila lulus PGP, maka sudah memenuhi syarat Menjadi kepala sekolah/ pengawas sekolah," ungkapnya.

Pada paradigma sekarang guru siapapun boleh mendaftar menjadi guru penggerak dan bisa menjadi kepala sekolah, berbeda mungkin perekrutan kepala sekolah dengan dahulu hanya “semaunya” oleh dinas dan mengikuti diklat cakep yang diadakan LP2KS/LPMP dan pemda membiayai diklatnya. 

Namun ada perubahan nomenkaltur dan organisasi ditubuh kemndikbud ristek, dimana LP2KS sudah dibubarkan termasuk P4TK. 

“Nah sekarang Pendidikan guru penggerak gratis, pemda tidak keluar anggaran karena dibiayai oleh pusat dalam hal ini BGP yang ada disetiap provinsi, padahal guru sendiri adalah dibawah naungan pemda masing-masing,” pungkasnya. (B-6)

Berita Terbaru