Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BKKBN Kalteng Gelar Diseminasi Studi Kasus dan Pembelajaran Stunting

  • Oleh Hendri
  • 01 Desember 2022 - 21:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar diseminasi studi kasus dan pembelajaran Stunting, Kamis, 1 Desember 2022.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama BKKBN Kalteng bersama Universitas Antakusuma Pangkalan Bun dan Poltekes Kemenkes Palangka Raya dalam penelitian bidang pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) sebagai upaya penurunan stunting.

Tujuan dari adanya penelitian kajian stunting ini adalah tersedianya Policy Brief dan laporan akhir hasil penelitian secara komprehensif yang dapat dijadikan sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kalteng," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Dr. Dadi Ahmad Roswandi.

Dia mengatakan Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam waktu yang lama ditandai dengan tubuh pendek, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak.

Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang meliputi praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

Berdasarkan Data SSGI Tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4 persen sedangkan prevalensi di Kalteng adalah 27,4 persen.  Kemudian untuk Kota Palangka Raya, data stunting mencapai 25,2 persen dan ini merupakan urutan terendah keenam setelah Kabupaten Kapuas.

Capaian-capaian ini masih di atas standar dari Badan Kesehatan Dunia WHO yang memberikan batas toleransi prevalensi stunting di suatu negara yaitu sebesar 20 persen. Target penurunan angka stunting secara nasional di tahun 2024 adalah 14 persen sementara di Kalteng adalah 15,38 persen.

"Pada tahun 2022 semua 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah menjadi lokasi fokus Proyek Prioritas Nasional," katanya.

Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No.72 tahun 2021, BKKBN mendapat mandat dari Presiden untuk menjadi Ketua Pelaksana pada Tim Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. (HENDRI/B-7)

Berita Terbaru