Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kontribusi dan Peran APBN dalam mendukung Sustainable Development Goals G20 Indonesia Tahun 2022

  • Oleh Penulis Opini
  • 06 Desember 2022 - 17:31 WIB

TUJUAN Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Sustainable Development Goals berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals (SDGs) dapat juga dimaknai yaitu pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Upaya pencapaian tujuan Sustainable Development Goals merupakan fokus pembangunan nasional yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan provinsi serta kabupaten/kota. Sasaran Sustainable Development Goals di tingkat nasional sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 berupa program, kegiatan dan indikator yang terukur serta indikator dukungan finansial. Sustainable Development Goals merupakan penyempurnaan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang lebih luas dengan mengikutsertakan lebih banyak negara, baik negara maju maupun berkembang, memperluas sumber pembiayaan dan menekankan hak asasi manusia, termasuk organisasi masyarakat dan media, badan amal dan pemangku kepentingan, perusahaan, dan cendekiawan dan ahli.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah Indonesia juga telah terlibat dalam pengelolaan keuangan publik melalui Kementerian Keuangan. Dalam hal ini, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sangat strategis guna mensukseskan program melalui alokasi anggaran yang dialokasikan. Selain alokasi anggaran yang sudah siap, kita juga perlu mengetahui bagaimana perekonomian bekerja, karena itu juga mempengaruhi program-program yang dilaksanakan. Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah Indonesia telah terlibat dalam pengelolaan keuangan publik, termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Peran APBN sangat strategis dalam mewujudkan keberhasilan program melalui anggaran yang dialokasikan. Selain alokasi anggaran yang telah disiapkan, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan anggaran tersebut. Ini penting karena mempengaruhi hasil dari program yang dijalankan.

Sebagai anggota G20, Indonesia harus memperluas dan meningkatkan keterlibatannya dalam mendukung kebijakan ini, agar tidak hanya didominasi oleh negara-negara besar. Setelah menetapkan agenda pembangunan 2030, negara Indonesia memasukkan tujuannya ke dalam prioritas nasional. Oleh karena itu, disiapkan kelompok khusus untuk pelaksanaan SGD yaitu Kelompok Koordinasi Nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Selain mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan, pemerintah Indonesia juga memanfaatkan keikutsertaan Indonesia dalam pertemuan G20 untuk mendapatkan pengalaman dalam transformasi digital. Hal ini juga menjadi aspirasi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang kemudian bermuara pada peningkatan literasi digital, mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendorong pemerataan ekonomi. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2022 memiliki 17 tujuan yang dapat dicapai yang tentunya APBN akan berperan strategis dalam pembiayaan seluruh program dan kegiatan yang didukungnya. Pembangunan yang dilakukan di berbagai sektor tentunya merupakan alokasi yang dianggarkan dalam APBN.

Dalam penyusunan APBN juga disertakan arah kebijakan pemerintah yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya. Selain itu, APBN berperan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan perekonomian negara. Contoh peran APBN yang secara langsung dapat mempengaruhi perekonomian nasional adalah subsidi BBM. Namun, karena subsidi BBM semakin menguras anggaran, pemerintah akhirnya menyetujui kebijakan baru untuk mengganti subsidi BBM dengan dana kompensasi subsidi warga. Kebijakan ini tentunya akan mempengaruhi dunia usaha karena akan mempengaruhi biaya produksi yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat harga di pasar. Sebaliknya, subsidi menurunkan tingkat harga.

Sebelumnya, sejak tahun 2020, pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, meski perlahan namun belum berakhir hingga saat ini. Sektor keuangan merupakan salah satu sektor yang terus mengalami instabilitas. Hal ini menjadi ancaman global bagi setiap negara, termasuk Indonesia, karena beberapa program yang direncanakan tidak dapat berfungsi secara optimal. Meskipun kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini membaik dan pertumbuhannya jauh lebih baik dibandingkan saat COVID-19 bermula di Indonesia, anggaran pemerintah tetap berperan penting dalam pemulihan perekonomian nasional. Salah satu kemungkinan pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022 adalah Indonesia mendapatkan kepercayaan dari seluruh dunia dan memiliki kesempatan untuk memimpin selama kepresidenan G20. Melalui APBN, pemerintah berperan penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. Peran aktif pemerintah diwujudkan dengan menginformasikan, mengantisipasi dan menangani COVID-19 khususnya di bidang kesehatan, meningkatkan daya beli masyarakat dalam bentuk bantuan pendapatan, berbagai subsidi, dukungan usaha, pembiayaan usaha, dll. Di antara berbagai program tersebut, pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi nasional, mengingat perannya yang sangat penting dalam pemulihan sektor lain. Selain itu, efek penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah pada awal September 2022 menimbulkan multiplier effect seperti kenaikan harga angkutan dan harga yang melemahkan daya beli masyarakat. Pemerintah berupaya menjaga perekonomian tetap pada jalurnya, salah satunya perekonomian wilayah Provinsi Maluku.

Pengeluaran pemerintah dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat, diharapkan kebijakan konsolidasi jaminan sosial dapat dilaksanakan dan dibuktikan berdasarkan data (evidence-based policy). Kebijakan konsolidasi perlindungan sosial yang diterapkan pemerintah merupakan shock absorber yang digunakan untuk mengatasi dampak sosial dari inflasi. Warga harus menjaga daya beli dan menghemat pengeluaran rumah tangga.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pelaksanaan anggaran yang dituangkan dalam APBN memiliki peran penting dan strategis dalam mempengaruhi perekonomian untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yaitu. meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan. Kecepatan tren pertumbuhan pasca pandemi mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam mengelola pandemi dan masih mampu menopang pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia. Momentum ini dapat dimaksimalkan untuk mencapai target Sustainable Development Goals. Tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat harus berpartisipasi aktif. Masyarakat sebagai subjek sekaligus objek pembangunan adalah benar adanya. Sebagai subyek, masyarakat atau penduduk ditetapkan sebagai pelaku pembangunan, sedangkan sebagai obyek, masyarakat atau penduduk ditetapkan sebagai sasaran pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap proses pembangunan. Sumber daya manusia yang melimpah dan berkualitas merupakan motor penggerak pembangunan dan menentukan keberhasilan pembangunan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dalam mewujudkan Sustainable Development Goals sangat bergantung pada peran pemerintah melalui kebijakannya, baik fiskal maupun moneter, serta peran aktif masyarakat.  

Penulis: Marthony Mandra, S.Kom/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Maluku

Berita Terbaru