Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Trigana Bermasalah, Penumpang Sempat Sesak Nafas

  • 17 Februari 2016 - 16:56 WIB

Ketegangan melanda para penumpang pesawat Trigana rute Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kotawaringin Barat (Kobar) - Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Rabu (17/2/2016), yang berangkat sekitar pukul 08.00 WIB.  

Sekitar pukul 09.00 WIB atau 20 menit sebelum mendarat, tiba-tiba para penumpang, terutama yang duduk di bagian belakang merasakan guncangan hebat.  Tidak lama kemudian para penumpang di kabin pesawat juga merasa nafasnya menjadi sesak, lantaran udara untuk bernafas menipis. Akibatnya beberapa penumpang sempat mengalami kesulitan bernafas.

Seorang penumpang pesawat yang ikut dalam pesawat tersebut adalah epala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gusti Imansyah. 

Kepada Borneonews ia menceritakan awalnya penerbangan terasa lancar dan nyaman. saat penerbangan ia duduk di kursi urutan tiga dari depan.

"Bahkan cuaca di luar juga terlihat cerah. Tiba-tiba sekitar pukul 09.00 WIB, udara di dalam kabin penumpang terasa sangat pengap, hingga beberapa penumpang termasuk saya sendiri kesulitan bernafas. sebagai gambaran, situasi pengap tersebut rasanya berada di ruangan tertutup yang hanya mengandalkan udara untuk bernafas dari air conditioner (AC), namun tiba-tiba AC tersebut mati mendadak. kemudian tercium bau aneh, kalau menurut saya mirip aroma belerang," ujarnya.

Beberapa menit kemudian, lanjutnya, masker oksigen darurat yang  berada di bagian langit-langit kabin penumpang langsung keluar dari penyimpanannya.

"Namun masker tersebut hanya tergantung saja di depan masing-masing penumpang. Para pramugari juga tidak memandu kami untuk menggunakannya. Sekitar dua menit kemudian barulah ada perintah dari pilot kepada pramugari agar memandu penumpang menggunakan masker," jelas Imansyah.

Ia menceritakan, sekitar 20 menit kondisi pengap yang hebat tersebut hanya ketegangan dirasakan oleh penumpang. "Sekitar pukul 09.20 WIB pesawat berhasil mendarat barulah kami sebagai penumpang merasa lega. Namun saya rasanya trauma naik pesawat tersebut. Mungkin nanti kalau mau balik ke Pangkalan Bun saya pilih penerbangan melalui Palangka Raya atau Banjarmasin menggunaka pesawat lain," pungkas Imansyah. (YD/m)

Berita Terbaru