Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Potensi Hujan di Barito Timur 15-17 Januari 2023

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 14 Januari 2023 - 18:30 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Badan Meteorologi,  Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas IV Sanggu kembali merilis peringatan dini dan potensi hujan di Kabupaten Barito Timur untuk tanggal 15-17 Januari 2023.

Kepala Stasiun Meteorologi Sanggu Nur Setiawan dalam rilis tersebut memaparkan, khusus untuk tanggal 15 Januari secara umum tidak ada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di Barito Timur.

"Artinya tidak ada potensi hujan lebat hingga ekstrem pada hari itu. Jika ada hujan kategori ringan hingga sedang," jelasnya, Sabtu, 14 Januari 2023.

Sedangkan pada tanggal 16 Januari potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Dusun Dusun Timur dan Patangkep Tutui.

"Kemudian pada tanggal 17 Januari, hujan sedang hingga lebat lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di 9 kecamatan yakni Awang, Dusun Tengah, Dusun Timur, Karusen Janang, Paju Epat, Paku, Patangkep Tutui, Pematang Karau dan Kecamatan Raren Batuah," kata Nur Setiawan.

Dalam peringatan dini itu diingatkan juga agar masyarakat Barito Timur tetap mewaspadai kondisi dinamis atmosfer harian yang fluktuatif.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak bencana akibat intensitas hujan tinggi seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, kilat dan petir dan pohon tumbang," pesan Nur Setiawan.

Pada kesempatan yang sama dia juga memberikan informasi tambahan bahwa dari Peta Prakiraan Curah Hujan Sebulan Ke Depan yang dimulai pada dasarian III Januari hingga Dasarian II Februari atau tanggal 21 Januari hingga 20 Februari, curah hujan di Barito Timur diprediksi pada kategori menengah yaitu berkisar pada 50-100 mm/hari.

"Pada periode ini masyarakat Barito Timur juga perlu mewaspadai kondisi lingkungan yang lebih kering yang dapat menimbulkan munculnya titik panas," terang Nur Setiawan. (BOLE MALO/J) 

Berita Terbaru