Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pangeran Harry Potong Detail Cerita "Spare" karena Takut Tak Dimaafkan

  • Oleh ANTARA
  • 15 Januari 2023 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pangeran Harry mengatakan bahwa dirinya telah memangkas memoar "Spare" dan memilih untuk tidak menerbitkan detail tertentu karena tahu keluarganya tidak akan pernah memaafkannya jika bagian tersebut dipublikasikan, mengutip Deadline yang disiarkan pada Sabtu.

Dalam sebuah wawancara baru, Harry mengatakan kepada surat kabar Inggris The Daily Telegraph bahwa transkrip awal "Spare" dua kali lebih panjang dari draf akhir. Menurut dia, semua itu bahkan bisa terbit menjadi dua buku.

"Draf pertama berbeda. Tadinya 800 halaman, dan sekarang lebih sedikit menjadi 400 halaman. Itu bisa menjadi dua buku. Dan bagian yang sulit adalah mengeluarkan semuanya," kata dia kepada surat kabar itu.

Kemudian Harry menambahkan bahwa banyak hal telah terjadi antara dia dan sang ayah, Raja Charles, serta saudara laki-lakinya, Pangeran William, yang dia ingin dunia tidak perlu mengetahuinya.

"Saya tidak berpikir mereka akan pernah memaafkan saya," kata dia.

Buku "Spare" dari Pangeran Harry dirilis pada Selasa (10/1), setelah beberapa sebelumnya potongan buku tersebut bocor dan mendapat sorotan banyak media. Buku itu juga mulai dijual sebelum waktunya di Spanyol.


Pada Jumat, The Guinness World Records mencatat "Spare" sebagai buku non-fiksi dengan penjualan tercepat sepanjang masa. Buku itu terjual sebanyak 1,43 juta eksemplar pada hari pertama penjualannya di Inggris, AS, dan Kanada. Rekor sebelumnya dipegang oleh buku Barack Obama "A Promised Land" yang terjual 887.000 eksemplar pada hari peluncurannya.

Dalam buku "Spare", Pangeran Harry membahas secara rinci mengenai pengalaman dan keluarganya, mulai dari trauma atas kematian ibunya, perjuangan kesehatan mentalnya, hingga putusnya hubungan dengan keluarganya.

Selama wawancara dengan The Telegraph, Pangeran Harry juga menegaskan bahwa buku tersebut bukan bermaksud untuk menyerang Monarki Inggris tetapi untuk membantu institusi kerajaan berkembang.

“Ini bukan tentang mencoba meruntuhkan monarki, ini tentang mencoba menyelamatkan mereka dari diri mereka sendiri,” kata Harry.

ANTARA

Berita Terbaru

Potensi Duet KONI di Pilkada Palangka Raya, Ini Respon Rahmat Hidayat

Potensi Duet KONI di Pilkada Palangka Raya, Ini Respon Rahmat Hidayat

  • 07 Mei 2024 - 21:51 WIB
Pj Ketua TP-PKK Barito Timur Serahkan Makanan Tambahan untuk Balita di Kupang Bersih

Pj Ketua TP-PKK Barito Timur Serahkan Makanan Tambahan untuk Balita di Kupang Bersih

  • 07 Mei 2024 - 21:41 WIB
PAN Catat 2 Pendaftar Bacalon Wali Kota Palangka Raya

PAN Catat 2 Pendaftar Bacalon Wali Kota Palangka Raya

  • 07 Mei 2024 - 21:31 WIB
Pj Bupati Barito Timur Buka Rakor MCP Program Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

Pj Bupati Barito Timur Buka Rakor MCP Program Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

  • 07 Mei 2024 - 21:21 WIB
Gerindra Palangka Raya Terus Jalin Komunikasi Politik

Gerindra Palangka Raya Terus Jalin Komunikasi Politik

  • 07 Mei 2024 - 21:11 WIB
Pemerintah Kelurahan Selat Utara Gelar Rakor Terkait Elpiji 3Kg

Pemerintah Kelurahan Selat Utara Gelar Rakor Terkait Elpiji 3Kg

  • 07 Mei 2024 - 21:00 WIB
Disperindagkop UKM Kobar Gelar Pelatihan Tingkatkan Keterampilan UMKM Mengolah Ikan

Disperindagkop UKM Kobar Gelar Pelatihan Tingkatkan Keterampilan UMKM Mengolah Ikan

  • 07 Mei 2024 - 20:55 WIB
Dokter: Terlalu Lama Duduk Dapat Sebabkan Batu Ginjal

Dokter: Terlalu Lama Duduk Dapat Sebabkan Batu Ginjal

  • 07 Mei 2024 - 20:50 WIB
Pj Sekda Seruyan Serahkan Alat Bantu Penyandang Disabilitas

Pj Sekda Seruyan Serahkan Alat Bantu Penyandang Disabilitas

  • 07 Mei 2024 - 20:45 WIB
Belgia akan Dukung Resolusi Akui Palestina jadi Anggota Penuh PBB

Belgia akan Dukung Resolusi Akui Palestina jadi Anggota Penuh PBB

  • 07 Mei 2024 - 20:41 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri