Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadinkes Kotim Harapkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Menurun

  • Oleh Noor Annisa
  • 30 Januari 2023 - 20:21 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Umar Kaderi mengungkapkan harapannya agar ke depan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan menurun atau bahkan tidak terjadi.

Dia menyampaikan, angka kematian ibu pada 2022 menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun kematian bayi meningkat. Pada 2021 ada 20 kasus kematian ibu dan 95 kasus kematian bayi. 

"Sebagian besar kematian ibu disebabkan karena perdarahan dan tekanan darah tinggi serta beberapa kasus karena Covid-19 dan ada kasus komplikasi penyakit tidak menular," terangnya, Senin, 30 Januari 2023.

Sedangkan pada 2022 ada 11 kematian ibu dan 108 kematian bayi. Penyebab kematian ibu tersebut karena perdarahan, sedangkan untuk kematian bayi disebabkan oleh asfiksia yakni kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang, ARDS atau sindrom kegawatan pernapasan akut, dan lahir prematur. 

"Semoga pada tahun 2023 ini kematian ibu dan bayi di Kotim terus menurun seiring peningkatan kesadaran masyarakat untuk bersalin di fasilitas kesehatan," harapnya.

Berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kotim untuk menekan angka kematian ibu dan bayi melalui Dinas Kesehatan setempat. Mulai dari  Revolusi Kesehatan Ibu Anak (KIA) yang penerapannya salah satunya diwujudkan melalui Rumah Tunggu Kelahiran.

Selain itu, ada juga rujukan ibu hamil, dan peningkatan kualitas pelayanan ibu hamil di fasilitas kesehatan primer, terutama pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dengan penyediaan fasilitas USG di puskesmas secara bertahap.

Selanjutnya ada juga yang namanya gerakan ibu hamil sehat, ini kegiatan yang bertujuan mengedukasi para ibu hamil diantaranya agar patuh memeriksakan kondisi kehamilan minimal sebanyak 6 kali, mengikuti kelas hamil, konsumsi tablet tambah darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan. (NOOR ANNISA/R)

Berita Terbaru