Badan jalan menuju Desa Talingke, Kecamatan Tasik Payawan, sepanjang kurang lebih satu kilometer masih tergenang banjir. Akibat kondisi itu, warga Desa Talingke yang hendak menuju Petak Bahandang atau Hampalit Kecamatan Katingan Hilir terpaksa mengandalkan perahu penyeberangan.

Parahnya lagi, aktifitas transportasi seperi itu sudah dilakoni  masyarakat selama sebulan terakhir. berbagai aspirasi pun disampaikan warga untuk menuai perhatian Pemerintah Kabupaten Katingan.

Seorang warga setempat, Budi Hermanto, berharap agar ruas jalan menuju Desa Talingke dapat lagi dilewati dengan nyaman. "Jalan ini juga akses satu-satunya untuk menuju ke ibu kota kecamatan maupun ke ibu kota kabupaten," kata Budi, kemarin.

Dia menuturkan, putusnya akses jalan itu seharusnya tidak pernah terjadi jika pihak kontraktor pelaksana pada saat itu menyelesaikan penimbunan jalan 100 persen.

"Besar harapan kami agar aspirasi masyarakat Desa Talingke dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah bersama wakil rakyat, sehingga lanjutan pembangunan jalan ini bisa segera terealisasi," harapnya.

Jalan desa menuju jalan poros Kereng Pangi-Baun Bango itu baru dibangun pada 2014. Dari rencana penimbunan sepanjang enam kilometer, pihak kontraktor pelaksana hanya menyelesaikan penimbunan jalan sepanjang lima kilometer saja. Akibatnya ruas jalan sepanjang satu kilometer yang belum ditimbun kebanjiran saat musim hujan seperti saat ini.

Putusnya akses menuju Desa Talingke ini semakin menambah penderitaan warga. Sebab warga Talingke selama ini kesulitan usaha. Ini karena harga rotan sebagai mata pencaharian warga desa tidak kunjung membaik, bahkan rotan di daerah itu terkesan tidak laku. Selain itu harga karet juga anjlok. (HAIRUL SALEH/m)