Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Asal-Mula Danau Malawen (Habis)

  • 28 Februari 2016 - 20:15 WIB

Pada suatu malam, suasana terang bulan, diam-diam Kumbang Banaung pergi ke Desa Sanggu untuk mene'mui Intan. Ia berniat meng'ajak gadis itu kawin lari.

**********

'Intan, bagaimana kalau kita kawin lari saja,' bujuk Kumbang Banaung.

'Iya Bang, aku setuju! Aku tidak mau menikah dengan orang yang sudah mem'punyai anak,' kata In'tan.

Setelah merasa keada'an aman, keduanya berjalan mengendap-endap ingin meninggalkan Desa Sangu.

Namun baru beberapa lang'kah berjalan, tiba-tiba beberapa warga yang sedang meronda melihat me'reka.

'Hei, lihatlah! Bukankah itu Kumbang Banaung dan Intan,' kata salah seorang warga.

'Iya, Benar! Sepertinya si Kumbang akan memba'wa lari si Intan,' imbuh se'orang warga lainnya.

Menyadari niatnya diketa'hui oleh warga, Kumbang dan Intan pun segera berlari ke arah sungai.

'Ayo, kita kejar mereka!' seru seorang warga lagi.

Kumbang Banaung dan Intan pun semakin memper'ce'pat lari mereka untuk me'nyelamatkan diri. Namun, ketika sampai di su'ngai, mereka tidak dapat me'nyeberang. 'Bang, apa yang harus kita lakukan! Orang-orang desa pasti akan menghukum ki'ta,' kata Intan dengan napas tere'ngah-engah. 

Dalam keadaan panik, Kum''bang Banaung tiba-tiba ter'ingat pada piring malawen pemberian ayahnya. Ia pun segera mengambil pi'ring pusaka itu dan me'lem'parkannya ke tepi su'ngai. Secara ajaib, piring itu ti'batiba berubah menjadi besar. Mereka pun menaiki pi'ring itu untuk menyebrangi sungai. Mereka tertawa gem'bira karena merasa se'lamat dari kejaran warga. 

Namun, ketika sampai di tengah sungai, cuaca yang semula terang, tiba-tiba menjadi gelap gulita. 

Beberapa saat berselang, hu'jan deras pun turun di'sertai hujan deras dan angin kecang. Suara guntur bergemuruh dan kilat menyambar-nyambar. Gelombang air sungai pun menghatam piring ma'lawen yang mereka tum'pangi hingga terbalik.

Beberapa saat kemudian, su'ngai itu menjelma menjadi danau. Oleh masyarakat setempat, danau itu di'be'ri nama Danau Malawen.

Sedangkan Kumbang Banaung dan Intan diper'ca'ya menjelma menjadi dua ekor buaya putih. Konon, se'pasang buaya putih itu men'jadi penghuni abadi Da'nau Malawen. (B-3)

Sumber: Cerita Rakyat Nusantara

Berita Terbaru