FENOMENA esek-esek di Lamandau diduga masih bergeliat. Hal tersebut terbukti dari hasil operasi Satpol PP, pemerintah kecamatan dan dinsosnakertrans pada warung penyedia jasa esek-esek yang berkedok warung kopi. Yang dikenal dengan sebutan warung kopi pangku.

'Operasi kami laksanakan pada minggu (28/2) pukul 21.30 WIB, di daerah persimpangan Liku,' kata plt Kasatpol PP Lamandau, Sukarelawan Abadi, Senin (29/2).

Operasi itu dilakukan setelah sebelumnya dilakukan penyelidikan. Ditambah adanya laporan dari masyarakat terkait dugaan bisnis prostitusi di kafe remang-remang.

'Dari duga warung ditertibkan, kita amankan tujuh pelayan (ladies) yang diduga memberikan 'layanan tambahan'. Kita juga mengamankan dua pengelola warung beserta minuman keras,' sebut pria yang akrab disapa Ila itu.

Diungkapkan Ila, dari hasil interogasi, beberapa pelayan mengakui menyediakan jasa pelayanan tambahan (prostitusi). 

Adapun ketujuh pelayanan tersebut berinisial NH (38) asal Ngawi, JM (34) asal Kobar, RN (38) asal Semarang, PY (31) asal Ketapang, MK (31) asal Ketapang, FS (21) asal Madiun, dan SP (44) asal Blitar. 

Sementara itu, pemilik tempat hiburan yang adalah YT (36) asal Kobar dan EF asal Sungai Mentawa, Bulik.

Ila pihaknya akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan dinsosnakertrans. 

Termasuk, katanya, apakah mereka yang terjaring ini ini akan dilakukan pembinaan. 

Sementara itu, saat dibincangi, beberapa pelayan mengaku baru datang dari kota lain.

'Daerah asal kami beda-beda, ada yang dari Jawa dan Kalbar. Awalnya sih diajak teman untuk kerja di sini,' sebut dia.(HN/B-11)