Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jumlah Penerima Raskin 2016 1.532 Rumah Tangga Sasaran

  • 29 Februari 2016 - 21:17 WIB

JUMLAH penerima beras untuk keluarga miskin (raskin) di Kabupaten Sukamara pa'da 2016 tidak mengalami pe''r''ubahan. Jumlahnya sama de'ngan tahun lalu yakni seba'nyak 1.532 rumah tangga sasar'an (RTS).

Kepala Sub Bagian Sumber Da'''ya Alam Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekreta'ri''at Daerah Sukamara Agus Sis''wanto mengatakan, pe'nen'tu''an RTS penerima raskin meng'gunakan data dari Ba'dan Pusat Statistik (BPS) Su'ka'mara tahun 2011.

Selain tidak mengalami pe'rubahan pada jumlah pene'ri'ma, pedoman penyaluran ras''kin tahun ini juga tidak jauh berbeda dengan 2015.

'Semua masih sama seperti tahun sebelumnya. Untuk RTS masih sama sebanyak 1.532 dan pedomamnya masih mengacu pada tahun sebe'lum'nya. Saat ini kita masih me'nunggu hingga terbitnya peraturan dari Menteri Koor'dinator Pembangunan Ma'nusia dan

Kebudayaan un'tuk pedoman penyaluran ras'kin,' kata Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/2/2016).

Ia menurutkan, setiap tahun beras yang disalurkan ke'pada masyarakat kurang mam'pu sebanyak 275.760 ki'logram. Setiap RTS mene'ri'ma 15 kilogram per bulan yang disalurkan tiga bu'lan sekali.

'Dalam 1 kilogram (raskin) RTS hanya membayar de'ngan harga Rp1.600.  Sehinga da'lam jumlah 15 kilogram ma'syarakat hanya menebus Rp24 ribu, dan untuk 2016 ini raskin akan kami salurkan di bu'lan Maret.'

Proses penyaluran dilakukan berjenjang. Dimulai dari Badan Urusan Logistik (Bu'log) ke tim penyalur raskin ting''kat kecamatan, lalu ke ke''lurahan/desa untuk dilan'jut''kan ke tingkat rukun te'tang''ga.

Biaya distribusi ke tingkat ke'camatan sepenuhnya di'tang'gung Bulog. Namun untuk pendistribusian dari ke'camatan kepada titik pemba'gian akan ditanggung oleh pe'merintahan desa.

'Bedanya proses distribu'si raskin pada 2015 dengan 2016, terletak pada biaya. Pa'da 2015 biaya distribusi di'bantu pemerintah dae'rah dari titik distribusi di kecamat'an menuju titik dis'tribusi di de'sa. Namun se'karang dibe'ban'kan kepada de'sa,' kata Agus Siswanto. (MG13/B-3)

Berita Terbaru