WARGA Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit.

Sebab, sudah dua hari air PDAM di daerah ini tidak jalan sehingga banyak warga tidak bisa memasak dan mandi. 'Terpaksa numpang mandi di rumah tetangga yang ada sumur bornya. Memang saya ada profil tank tapi yang isi 1.100 liter, dua hari air tidak jalankan habis juga stok air,' kata Agus (29 tahun), warga Perumahan Bukit Permai Kecamatan Baamang Sampit, Selasa (1/3/2016). Air PDAM Sampit sudah dua hari terakhir tidak jalan. Sejak Senin (29/2) sekitar pukul 14.00 WIB hingga Selasa distribusi air PDAM masih mati total.

Akibat terhentinya distribusi air, masyarakat ramai-ramai mandi di Sungai Mentaya. Aktivitas di sepanjang sungai pada pagi hari terlihat lebih ramai dari biasanya. Bahkan beberapa warga terlihat datang menggunakan sepeda motor karena rumah mereka cukup jauh dari sungai.

Tidak sedikit warga memesan air pada penjual keliling atau membeli air galon untuk kebutuhan rumah tangga. Itupun banyak depo air isi ulang yang menjual galon tutup karena kehabisan stok, sebab merekapun menggunakan air PDAM untuk kebutuhan air galon.

Warga berharap PDAM segera memperbaiki kerusakan supaya distribusi air kembali lancar. 'Kalau listrik padam, masih bisa pakai genset. Tapi kalau pasokan air terhenti, ini jauh lebih repot karena untuk kebutuhan minum, mandi dan mencuci. Tolong PDAM segera memperbaikinya,' kata warga lainnya Fauziah,35.

Terhentinya distribusi air PDAM akibat kerusakan pipa di kawasan perempatan Jalan Pemuda-RA Kartini. Perbaikan yang dilakukan hingga Senin (29/2) tadi malam belum selesai sehingga dilanjutkan hari ini.

Akibat kerusakan ini, pasokan air ke Kecamatan Baamang dan sebagian wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang terhenti.

'Perbaikan sudah selesai hari ini (kemarin) dan saat ini langsung mulai jalan airnya. Kami minta maaf kepada para pelanggan karena ada sedikit kerusakan atau perbaikan pipa. Tapi Alhamdulillah sudah jalan,' kata Direktur PDAM Kepala Tirta Dharma Sampit Firdaus Hrnan Ranggan, Selasa. (FI/B-7