Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Harapan dari Pelaksanaan TOC yang Diikuti 4 Desa di Kapuas

  • Oleh Dodi Rizkiansyah
  • 06 Maret 2023 - 23:00 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Lembaga kajian dan pengembangan sumber daya manusia (Lakpesdam) PBNU menggandeng Lakpesdam PCNU Kapuas telah menggelar Theory Of Change (TOC), bertempat di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kapuas, Senin, 6 Maret 2023.

Kegiatan ini diikuti kepala desa, BPD, perwakilan masyarakat desa, perwakilan perempuan, kaum disabilitas dan lainnya berasal dari 4 desa yang merupakan Desa Inklusif, yaitu Desa Warga Mulya, Desa Manusup, Desa Maluen, dan Desa Anjir Serapat Baru.

TOC ini merupakan program penguatan pemerintah dan pembangunan desa (P3PD) kerjasama antara Lakpesdam PBNU dan Kemendes PDTT RI, dan difasilitasi DPMD Kabupaten Kapuas.

Perwakilan dari Lakpesdam PBNU Pusat Mu'awanah mengatakan, output yang diharapkan kepada masing-masing desa di 4 desa ini akan dibentuk sekolah lapang sekolah.

"Sekolah lapang ini sebagai forum warga di mana warga bisa belajar apapun di forum itu. Entah itu belajar soal peningkatan kapasitas perempuan atau belajar kebijakan desa, apakah sudah berpihak pada mereka dan bisa juga diisi pelatihan yang bisa mendukung dan mendorong pembangunan di desa," katanya.

Lebih lanjut, ia mengharapkan dari masing-masing perwakilan desa, baik itu pemdes, masyarakat desa, dan kelompok rentan lainnya itu sadar dan menyadari bahwa mereka merupakan elemen desa atau masyarakat desa yang berhak ikut andil dan berpartisipasi dalam proses pembangunan desa. 

"Masyarakat juga punya hak yang sama untuk diberikan haknya sebagai masyarakat di desa khususnya. Tidak dibeda bedakan, yang mana Keterlibatan nereka itu tidak dibatasi sekat sekat tertentu artinya dalam proses pembangunan desa itu terlibat semua," ucapnya.

Karenanya kegiatan TOC ini untuk membangun mimpi bersama mimpi besar desa yang dimana melibatkan Kades, BPD, masyarakat desa, perwakilan perempuan, disabilitas ataupun kelompok lain.

"Selain itu kita juga mengundang pendamping desa /PLD sebagai mitra kita nanti untuk melakukan program di desa," ucapnya.

Ia menuturkan materi yang disampaikan ini belajar dari permasalahan di desa. Untuk membangun mimpi itu maka diidentifikasi permasalahan di desa. 

Berita Terbaru