Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Bawang Merah di Kotim Perlu Pelatihan Khusus

  • Oleh Noor Annisa
  • 08 Maret 2023 - 22:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Belum familiarnya petani di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan tanaman bawang merah sehingga dianggap memerlukan pelatihan khusus terkait bagaimana cara budidaya tanaman umbi tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kotim Fuji Rahmadi, yang menurutnya petani di Kotim sudah mulai mencoba membudidayakan bawang merah sejak 2017 lalu namun dirinya mengklaim belum menemukan hasil yang maksimal.

"Bawang merah ini petani di Kotim memerlukan pelatihan tersendiri untuk mengembangkan itu dan itu wajib didampingi oleh petugas yang memang mengerti betul di bidang bawang merah," ungkapnya baru-baru ini.

Menurutnya, petani harus memiliki keahlian khusus sebab bawang merah biasanya tumbuh di tanah yang kualitasnya benar-benar baik, sementara di Kotim masih terdapat beberapa tanah dengan kadar asam tinggi sehingga membutuhkan perlakuan tersendiri.

Ia menganggap, petani Kotim belum memiliki keahlian untuk menangani hal itu, meskipun dalam beberapa kali percobaan budidaya bawang merah pernah mendapatkan keberhasilan hingga mencapai 60 persen.

"Untuk di Kotim petugas dan penyuluh yang mengerti penanganan bwang merah belum ada jadi kesulitannya itu, sehingga di lapangan tidak ada pendampingnya," jelasnya.

Ia mengatakan, pada tahun 2022 lalu program kampung bawang seluas 10 hektare di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu gagal total diakibatkan cuaca ekstrem sehingga membuat petani sedikit berkecil hati dengan budidaya bawang merah.

Kendati demikian, pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan budidaya bawang merah dan diakuinya petani di Kotim motivasi belajarnya sangat tinggi.

"Saya sudah membuat konsep untuk permintaan ke pusat benih atau umbi kami siap terima, petani juga dengan senang hati untuk menanam," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini sarana produksi sudah memadai hanya tinggal menunggu distribusi benih atau umbi yang diajukan ke pusat. (NOOR ANNISA/H)

Berita Terbaru