BORNEONEWS, Palangka Raya - Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek RI, Profesor M Faiz Syuaib mengatakan bahwa perlu kolaborasi untuk melakukan riset mengenai komoditi kelapa sawit.

"Hasil riset dapat dilanjutkan dan ditilik potensi kebermanfaatannya. Saya yakin Indonesia akan memiliki daya saing unggul. Namun demikian, diperlukan upaya kolaborasi dengan menggandeng pemilik dana atau investor dan lembaga pendanaan riset, seperti BPDPKS," kata Prof Faiz dalam rilis kepada Borneonews pada Kamis, 8 Maret 2023.

Hal ini dikatakannya Prof Faiz saat menjadi narasumber dalam acara final Program Grant Riset Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS, seperti tertuang dalam rilis kepada Borneonews pada Rabu, 8 Maret 2023.

"Kolaborasi antar lembaga ini sangat dibutuhkan untuk membuat riset menjadi berkualitas dan bermanfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.

Program Grant Riset Sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS telah memasuki tahun keempat sejak dilaksanakan pada tahun 2016, 2018, 2021, dan kini 2023. Tahun ini, kemeriahannya lebih terasa dengan hadiah yang juga tidak sedikit mencapai Rp50 juta hanya untuk juara pertama, ditambah juara kedua sebesar Rp35 juta dan Rp25 juta untuk juara ketiga. Ditambah lagi, dari dari sebanyak 351 proposal yang diusulkan oleh para mahasiswa S1 dan Diploma dari seluruh Indonesia, ditetapkan 30 riset yang kemudian melaksanakan kegiatan penelitian yang didanai oleh BPDPKS dengan dana maksimal Rp20 juta dalam jangka waktu 8 bulan.