Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dewa Perang yang Selalu Menyertai Suku Dayak

  • 13 Maret 2016 - 20:11 WIB

DALAM kepercayaan Suku Da'''yak di Provinsi Kalimantan Tengah, ketika Ranying Ma'hatala (Tuhan) mencip'ta'kan alam semesta, Dia juga ber'manifestasi di dalam be'be'rapa wujud untuk mem'ban'tu manusia.

Wujud mengerikan da''ri ma'nifestasi Tuhan ini salah sa'tunya di'sebut Nyaru Menteng atau Nayu.

Seperti dilansir Folks of Da'yak (FoD), Nayu atau Nya'ru Menteng merupakan pe'nguasa perang, angin, pe'tir, halilintar, dan api.

Ia memiliki ciri badan se'perti manusia namun ber'warna merah darah. Da'ri tangannya bisa keluar petir.

Emil Bangkan, salah se'orang admin FoD, kepada Borneonews mengatakan bah'wa orang yang dipenga'ru'hi atau dikuasai oleh Nya'ru Menteng akan memiliki ke'beranian luar biasa untuk membunuh dan mencelakakan orang lain.

'Sebenarnya menurut ke'percayaan orang Da'yak, semua ma'nusia terlahir baik. Mereka tidak akan menyakiti orang lain dalam ke'adaan normal. Tapi kalau se'seorang sudah dikuasai oleh Nayu atau Nyaru Men'teng ini, entah kenapa dia akan memiliki hasrat un'tuk mencelakakan dan mem'bunuh,' ungkap Emil Bang'kan.

Nyaru Menteng, lanjutnya, adalah roh yang haus akan darah. Mereka suka meminum dan memakan sesuatu yang berwarna merah.

Sehingga dalam set'i'ap ritual pemanggilan Na''yu, selalu di'gunakan darah hewan dan beras yang dil'umuri darah.

Dengan rutin memberikan persembahan darah dan makanan yang berwar'na merah kepada Nyaru Men'teng, maka seseorang da'pat memanggil-Nya, keti'ka menghadapi pertempur'an.

Ritual inipun digunakan oleh para prajurit Suku Da'yak yang dikirim ke Timor Les''te, ketika zaman pembe'bas''an Timor Timur.

Hasilnya, tidak ada satu orangpun prajurit dari Suku Dayak yang meninggal dunia atau tewas di me'dan pertempuran. Hal itu lan'

taran Nyaru Menteng atau Nayu diyakini selalu me'nyertai mereka ketika bert'ugas.

'Nayu ini juga yang di'pang'gil saat terjadi konflik di Sampit (Kabupaten Kot'a'wa'ringin Timur) pada 2001, ketika terjadi pertikai'an antara Suku Dayak dan Ma'dura,' sebut Emil Bangkan.

Selain di Kalteng, ritual pe''manggilan Nahu juga dikenal oleh Suku Dayak di Ka'limantan Barat, hanya de'ngan nama yang berbeda. Di sana Nayu disebut dengan Kamang.

(TP/B-3)

Berita Terbaru