Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perkembangan Sektor Perbankan Disampaikan dalam Konferensi Pers Hasil RDK

  • Oleh Testi Priscilla
  • 04 April 2023 - 03:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Otto Fitriandy menyampaikan perkembangan sektor perbankan yang juga disampaikan dalam siaran pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 29 Maret 2023 lalu dan disampaikan secara online pada Senin, 3 April 2023 sore.

"Di sektor perbankan, kredit perbankan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,64 persen yoy sedangkan pada Januari 2023 10,53 persen yoy, menjadi Rp6.375,3 triliun," kata Otto pada Senin, 3 April 2023.

Penguatan kredit tersebut menurut Otto utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,01 persen yoy. Secara mtm, nominal kredit perbankan Februari 2023 meningkat 1,02 persen mtm atau naik sebesar Rp64,44 triliun.

"Sementara itu, Dana Pihak Ketiga atau DPK pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,18 persen yoy sementara pada Januari 2023 8,03 persen yoy, menjadi Rp7.989 triliun, dengan giro dan deposito sebagai main driver. Secara mtm, DPK Januari 2023 tumbuh 0,44 persen atau naik Rp34,89 triliun. Komposisi DPK didominasi oleh CASA (current account and saving account) atau dana murah yang relatif stabil dan tidak terlalu terpengaruh terhadap pergerakan suku bunga," jelas Otto lagi.

Kondisi tersebut menurutnya mendukung terjaganya kinerja likuiditas perbankan antara lain tercermin dari rasio-rasio likuditas yang berada di atas treshold. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Februari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,58 persen sedangkan pada Januari 2023 129,64 persen dan 29,09 persen sedangkan pada Januari 2023 29,13 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

"Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR posisi Desember 22) masing-masing sebesar 244,20 persen dan 140,42 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 100 persen," bebernya. 

Risiko kredit di Februari 2023, lanjut Otto, terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,75 persen sedangkan pada Januari 2023 0,76 persen dan NPL gross sebesar 2,58 persen sedangkan pada Januari 2023 2,59 persen.

"Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada Februari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp427,7 triliun sedangkan pada Januari 2023 Rp435,74 triliun dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,93 juta nasabah sedangkan pada Januari 2023 2,02 juta nasabah," tuturnya lagi.

Sementara untuk risiko pasar, lanjutnya, Posisi Devisa Neto atau PDN tercatat sebesar 1,47 persen sedangkan pada Januari 2023 1,51 persen, jauh di bawah threshold 20 persen.

"Di sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio atau CAR industri Perbankan di level yang cukup tinggi dan menguat menjadi sebesar 26,1 persen sedangkan pada Januari 2023 25,88 persen," jelasnya. (TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru