KEBAKARAN kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) masih menjadi isu hangat yang harus ditangani pada 2016 ini.

'Komitmen bersama kita adalah pencegahan lebih difokuskan,' kata Camat Kahayan Hilir, Supardi. Komitmen itu sudah disepakati oleh setiap lini saat acara focus group discussion (FGD) belum lama ini.

'Mulai dari lurah, kepala desa, BPD, semua RT, kelompok tani hingga pemilik handel semuanya sepakat dan komitemen bersama lebih untuk focus melakukan pencegahan,' ujarnya.

Menurutnya masalah kebakaran terjadi sebagian besar karena kelalaian manusia, sehingga untuk mengantisipasi masalah itu semua juga dimulai dari manusia dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta ketentuan hukum.

'Untuk mengantisipasi serta upaya melakukan pencegahan terjadinaya kebakaran hutan dan lahan ini kita lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok tani dan kelompok tani nanti akan mengamankan wilayahnya, termasuk ketua RT mengamankan wilayahnya, dan kalau RT ada di wilayah kota, maka tugas RT mengamankan permukimanan,' ujar mantan Camat Kahayan Kuala, Pandih Batu, dan Maliku ini.

Soal sarana pencegahan tahun ini banyak SKPD yang sudah memprogramkan pembuatan sumur bor.

'Untuk menacari titiknya dari camat, lurah dan kades melakukan survei,' katanya.

Kahayan Hilir banyak yang menjadi wilayah rawan dan saat ini ada 17 titik rawan dan dianggap prioritas.

Dia mengaku banyak usulan sumur bor dari masyarakat. 'Sangat banyak yang menyampaikan usul, namun kita proprosional karena banyak yang memerlukan dan kita gunakan skala prioritaskan,' ujarnya.

Dalam upaya pencegahan itu akan dibuatkan posko di kecamatan.

'Kita utamakan grass road untuk komitmen dan ke depan kita harapkan tidak ada lagi pembakaran yang dilakukan dengan sengaja, karena oknum yang membakar lahan bukan lagi dikenakan pasal ipiring tapi akan menggunakan KUHP,' pungkasnya. (DY/B-6)