BORNEONEWS, Palangka Raya - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengingatkan perlunya peran bersama dalam mengoptimalkan lahan gambut untuk ketahanan pangan budidaya padi.

Pasalnya pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya memerlukan usaha yang tinggi, seperti tata kelola air sampai sarana produksi.

“Demfarm di Desa Talio Hulu Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, dapat menjadi model pengelolaan lahan gambut yang bijaksana,” kata Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Ayu Dewi Utari, Kamis, 15 Juni 2023.

Menurutnya Demfarm Desa Talio menunjukkan pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya padi dapat dilakukan, akan tetapi membutuhkan input yang tinggi namun output panen yang lebih rendah daripada sawah di tanah mineral.

“Untuk itu diperlukan kehadiran Pemerintah melalui subsidi.  Namun demikian harus dipelajari kapan dan dalam bentuk apa subsidi harus diberikan agar tepat sasaran,” ungkapnya.

Ia menilai lahan gambut tidak semuanya harus dikonservasi, namun karena kebutuhan masyarakat maka dapat dimanfaatkan dengan pengelolaan yang bijaksana.

“Catatan teknis pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman budidaya padi di lahan gambut pada Demfarm ini akan didokumentasikan, sebagai bahan pertimbangan pada saat memutuskan untuk melakukan budidaya padi di lahan gambut," tegasnya. (HERMAWAN DP/H)