Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ketahui Penyakit Gagal Jantung dan Cara Meminimalisasi

  • Oleh ANTARA
  • 21 Juni 2023 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FESC mengatakan penyakit gagal jantung merupakan kondisi serius dan harus dideteksi sejak dini agar dapat meminimalisir faktor risikonya.

Melalui siaran pers oleh RS Siloam Kebon Jeruk, Selasa, Paskah mengatakan penyakit gagal jantung perlu ditangani secara khusus dan serius. Penyebab dari kondisi gagal jantung dapat berasal dari berbagai macam penyakit jantung.

Penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab yang paling sering ditemui.

“Selain itu, berbagai penyebab lainnya antara lain penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik (kardiomiopati), penyakit metabolik (kencing manis), atau gangguan hormon tiroid,” kata dr. Paskah.

Penyebab lainnya dari penyakit gagal jantung, antara lain kegemukan, anemia, kelainan genetik, penyakit ginjal kronik, penyakit paru kronik, alkoholisme, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (pasca kemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung yang terkait dengan kehamilan.

Gejala dan faktor risiko gagal jantung

Paskah mengatakan gejala dari penderita gagal jantung adalah sesak napas yang memberat seiring berjalannya waktu, terutama jika sedang beraktivitas atau berbaring telentang.

Seringkali penderita membutuhkan ganjalan beberapa bantalan kepala saat posisi tidur agar dada tidak terasa sesak.

Selain itu, penderita akan lebih cepat merasa lelah dan tidak bertenaga saat beraktivitas, adanya pembengkakan di kedua tungkai, perut begah dan membesar yang disertai dengan mual dan penurunan nafsu makan, mudah berdebar atau gerak nadi yang cepat, mudah pingsan, dan mengalami batuk saat tidur malam atau berbaring terlentang.

Sayangnya, gejala-gejala tersebut terkadang tidak terjadi pada penderita gagal jantung stadium awal atau pada penderita usia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak.

Oleh sebab itu, Paskah menyarankan agar penderita gagal jantung segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui kondisinya.

Berita Terbaru