“Setelah kami diskusikan dan koordinasikan dengan pihak IMK, mereka langsung cepat merespon dan membantu sehingga tanah yang longsor itu sekarang sudah dapat diatasi dan diamankan. Kontruksinya menggunakan sistem kontruksi bronjong yang berguna untuk mencegah erosi pada tanah lereng,” tambah Perdie.

Ditambahkan Perdie, juga apa yang sudah dilakukan pihak perusahaan itu dirinya sebagai pimpinan daerah merasa lega dan mengapresiasi karena program CSR yang diberikan PT IMK tidak hanya bisa dirasakan oleh desa-desa binaan, tetapi akses jalan vital menuju Kota Puruk Cahu pun diperhatikan.

Apa yang dilakukan oleh PT IMK itu, menurut Perdie juga bisa menjadi pilot project atau percontohan oleh perusahaan-perusahaan lainnya di Murung Raya yang sedang berinvestasi sehingga keberadaan mereka bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Tidak hanya itu, Perdie juga mengaku sangat mendukung kegiatan investasi oleh semua investor di Kabupaten Murung Raya dan mengaku pemerintah daerah akan terus berusaha menciptakan suasana yang kondusif demi kesahjeteraan para karyawan beserta semua masyarakat disekitar tempat para investor itu bekerja.

PT IMK dalam hal ini diwakilkan oleh Manajer CSR, Budhi Bakti, mengatakan, pihak perusahaan melakukan pekerjaan penanganan ini selama total 40 hari kerja dan dimulai pada Jumat (12/05).

“Longsoran tersebut terjadi dikarenakan karena curah hujan yang tinggi dan menggerus tebing sisi bawah badan jalan. Penanganan longsor yang kami lakukan ialah perkuatan dinding lereng dengan batu bronjong. Metode ini kami pilih karena sesuai dengan kondisi longsoran. Bronjong dapat menahan gerakan tanah, baik vertikal maupun horizontal. Sifat bronjong dapat meloloskan air sehingga air dapat terus lewat sementara pergerakan tanah dapat ditahan oleh bronjong,” ujar Budhi Bakti.