Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Anggarkan Rp1 Triliun Untuk Jembatan Mentaya

  • 01 April 2016 - 12:53 WIB

BORNEONEWS, Sampit -  Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menganggarkan dana Rp1 triliun untuk pembangunan Jembatan Mentaya yang merupakan penghubung antara Sampit dengan Kecamatan Seranau yang hingga saat ini masih terisolir.

'Pembangunan jembatan Mentaya dianggarkan Rp1 triliun, dengan panjang jembatan mencapai 1,5 kilometer,' kata Bupati Kotim, Supian Hadi, Jumat (1/4/2016).

Selain menjadi penghubung, jembatan itu juga diyakini mampu menarik wisatawan berkunjung. Menjadi tempat santai bagi warga Sampit terutama pada sore hari sambil melihat pemandangan keindahan Sungai Mentaya yang menjadi kebanggaan warga Kotim.

'Nanti di sekitar jembatan akan dibikin tempat wisata, supaya warga bisa bersantai sambil menikmati keindahan alam di Sampit dan Seranau. Ini juga cikal-bakal menjadikan Sampit sebagai destinasi wisata di Kalimantan Tengah,' ujar Supian.

Pemerintah menargetkan pembangunan Jembatan Mentaya Sampit akan mulai dilaksanakan pada 2016 dan selesainya ditargetkan pada 2020.

Proyek itu dilakukan secara bertahap sehingga butuh waktu agak lama dan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Untuk percepatan pembangunan jembatan agar selesai tepat waktu, katanya, Pemerintah Kotim saat ini sedang berupaya mencari bantuan anggaran dari pemerintah Provinsi Kalteng dan pusat.

'Sekarang kita sedang melakukan pendekatan ke pemerintah Provinsi Kalteng dan pusat agar bisa mendapat tambahan anggaran untuk proyek ini,' katanya. 

Pembangunan Jembatan Mentaya Sampit itu merupakan upaya Pemerintah Kotawaringin Timur untuk membuka keterisolasian wilayah.

Seperti diketahui, Kecamatan Seranau merupakan daerah kecamatan paling dekat dengan ibukota kabupaten, namun karena terhalang oleh Sungai Mentaya maka pembangunannya agak tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.

Daerah terisolir itu meliputi  Desa Terantang, Batuah, Mentaya Seberang, Kecamatan Pulau Hanaut, Desa Bapinang, kemudian ke Desa Hantipan hingga tembus ke wilayah kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Katingan.

Selain itu, keberadaan jembatan itu juga membuka keterisolasian daerah pedalaman, pembangunan jembatan penghubung diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di seberang Sungai Mentaya. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru