Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sesalkan Lambannya Penetapan HET Elpiji Subsidi

  • 01 April 2016 - 19:24 WIB

BELUM seragamnya harga gas elpi'ji ber'sub'si'di 3 kilogram di Ka'bupaten Kotawari'ngin Timur (Kotim) menjadi so'rotan kalangan DPRD.

Apa''la'gi harga elpiji subsidi itu di sejumlah kecamatan ma'sih tinggi, berkisar Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per ta'bung.

Anggota Komisi II DPRD Ko'tim Otjim Supriatna menya'yang'kan belum ditetapkannya harga eceran tertinggi (HET) elpiji bersubsidi.

Padahal dengan ditetapkannya HET, pengawasan penjualan elpiji bersubsidi akan lebih mudah dilakukan.

'HET elpiji 3 kg perlu segera ditetapkan agar aturan yang jelas. Selain itu akan memu'dah'kan pengawasan dan pe'nin'dakan di lapangan karena sudah ada standard har'ga jual untuk barang yang diberikan subsidi oleh pe'merintah,' kata dia saat dihubungi Borneonews, Jumat (1/4/2016).

Politisi Partai Golkar itu ju'ga mengusulkan agar dila'kukan pendataan supaya agen maupun pangkalan tidak menjual gas subsidi seenaknya. Hal ini akan ada kaitannya dengan dengan jumlah kuota yang disalurkan oleh Pertamina.

'Bagi pangkalan yang ti'dak memiliki izin yang res'mi, lakukan penutupan se'mentara sampai mereka bi'sa menunjukan izin resmi.

Tetapi jika terbukti ditemukan penyimpangan baik di tingkat agen maupun pangkalan, baru disanksi seperti pencabutan izin usaha,' saran dia.

Sementara itu, seiring de'ngan program konversi dari mi'nyak tanah ke gas elpiji, saat ini permintaan tabung el'piji 3 kg di Kotim mengalami peningkatan. Namun, warga mengeluhkan harga yang jual yang tidak seragam antara pangkalan dan pengecer.

'Harga tabung gas elpiji 3 kg berbeda-beda. Pernah saya beli di dekat rumah Rp19 ribu, beberapa hari ke'mudian membeli di tempat lain Rp21 ribu,' tutur Erna'wati, warga Jalan Tartar, Sampit.

Sepengetahuannya, elpiji 3 kg merupakan produk subsi'di. Sehingga harga jual ter'tinggi bisa ditetapkan, layak'nya minyak tanah sebelum dicabut subsidinya oleh pemerintah.

'Tetapi saya tanya di pangkalan dan pengecer ternyata sampai saat ini tidak ada HET nya. Seharusnya pemerintah daerah segera mengaturnya karena program konversi juga sudah berjalan,' ujar dia. (B-3)

Berita Terbaru