Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Legenda Sungai Barito Bagian (I)

  • 03 April 2016 - 19:58 WIB

DIKISAHKAN, pada zaman dahulu, di sebu'ah tumpung (desa sa'ngat kecil, hanya dihuni be'berapa kepala keluarga) di daerah Ngaju, tinggal se'orang janda dengan dua orang anaknya. Anak yang ter'tua bernama Patih Laluntur, sedang yang seorang la'gi bernama Patih Sasanggan.

Dikarenakan usia yang te''lah uzur, sang ibu pun meninggal dunia. Sehingga tinggallah dua orang kakak beradik yang sudah meng'injak usia remaja. Kedua'nya hidup rukun, sampai tum'buh menjadi pemuda dewasa.

Beranjak dari keinginan untuk mengubah taraf hi'dup mereka yang sangat se''derha'na di tumpung serta keinginan menimba penga'lam'an di daerah luar, Patih Laluntur dan Patih Sasanggan sepakat untuk mening'gal'kan gubuk mereka.

Dengan bekal seadanya, ke'dua kakak beradik itu be'rangkat mengembara, tanpa tahu arah yang mesti di'tuju.

Mereka mengembara keluar masuk hutan belantara, dan berharap segera berte'mu dengan permukiman pen'duduk. Sekian lama me'reka berkelana, tidak jua ditemukan adanya tanda-tan'da kehidupan di daerah yang dilewati. Hanya semak belukar, pepohonan besar, dan berbagai satwa liar yang mereka jumpai. 

Bekal yang mereka bawa pun semakin menipis, tidaklah cukup untuk menempuh perjalanan tanpa batas. Untuk mengisi perut, mereka memakan hewan buruan yang dibakar, buah-buahan, umbi-umbian, dan pucuk-pucukan yang ditemui sepanjang perjalanan.

Suatu hari, karena terlalu le'lah dengan perjalanan pan'jang itu, mereka istirahat di bawah sebuah batang pohon besar yang rindang.

Patih Laluntur dan Patih Sa'sanggan tidur-tiduran sam'bil menatap langit, melihat bu'rung-burung beterbang'an menari riang.

Untuk mengusir rangit (nyamuk hutan), mereka membuat api unggun kecil atau perapian. Agar api unggun yang dibuat dapat bertahan lama, sang adik, Sasanggan, mengambil ran'ting-ranting kecil dari po'hon tempat mereka berte'duh.

Asap yang mengepul da''ri perapian mengeluar'kan bau yang sangat sedap, se'perti bau daging yang ter'bakar. 

Sasanggan segera menca'ri sumber bau tersebut, yang ternyata berasal dari ranting dan potongan kayu dari pohon yang rindang itu.

Laluntur juga ternyata mencium aroma yang sama. (B-3) 

Bersambung............

Sumber cerita: kaskus.co.id

Berita Terbaru