Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dokter Gizi Ingatkan Pentingnya Asupan Nutrisi pada 1000 HPK Anak

  • Oleh ANTARA
  • 30 Juli 2023 - 00:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr Tirta Prawita Sari, Sp.G.K, M.Sc, mengingatkan pentingnya asupan nutrisi yang cukup dan beragam pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak.

Tirta menjelaskan 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang paling sensitif, dimulai sejak dalam kandungan hingga usia 24 bulan.

"Apapun yang terjadi pada 1000 hari pertama akan membawa dampak yang sifatnya permanen," ujar Tirta dalam sebuah webinar pada Sabtu.

Karena masa krusial pada pertumbuhan anak dimulai sejak dalam kandungan, Tirta mengingatkan agar ibu hamil senantiasa menjaga asupan gizi dan berat badan sehingga tidak akan menurunkan risiko gangguan pertumbuhan pada anak seperti stunting.

"Kalau mau melakukan upaya preventif terhadap stunting harus cukup adekuat pada faktor ibu," ujar dokter spesialis gizi klinis dari RS Pondok Indah Jakarta itu.

Ibu hamil perlu menerima asupan nutrisi memadai tidak hanya mengedepankan energi, tapi juga harus menghasilkan kandungan zat gizi yang mempengaruhi metabolisme tubuh.

"Pada waktu hamil berikan asupan nutrisi yang adekuat, bicara adekuat berarti kita bicara tentang jenis dan jumlah. Hindari gula, garam, dan penggunaan minyak berlebihan," ujar Tirta.

Seorang ibu yang tengah hamil memerlukan asupan energi kalori tambahan sebesar 180-330 kkal, protein sebanyak 61-65 gram, dan ekstra zat besi. Zat besi tambahan didapat dari meminum tablet tambah darah (TTD) secara rutin setidaknya selama trimester terakhir.

"Dalam satu piring, setengah yang kita makan bentuknya harus sayur dan buah kemudian setengahnya lagi adalah protein dan bahan makanan tinggi karbohidrat," kata Tirta.

Dokter sekaligus dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta itu juga menekankan kepada ibu hamil untuk memastikan bahwa tidak sedang mengidap anemia dari sebelum hamil hingga setelah melahirkan.

Anemia terjadi ketika tubuh mengalami penurunan kadar zat besi dan berisiko menyebabkan kelahiran prematur, berat badan anak saat lahir yang rendah, dan risiko kematian tinggi ketika persalinan.

Berita Terbaru