Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelepasliaran Orangutan di Hutan Lindung Batikap 3 Tahap

  • 11 April 2016 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Pelepasliaran 12 orangutan ke Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah akan berlangsung tiga tahap dengan masing-masing empat orangutan, mulai 15 April, 18 April, dan 24 April 2016.

Keberangkatan 12 orangutan terdiri dari sembilan betina dan tiga jantan dari Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) di Nyaru Menteng itu juga dilakukan bertahap.

Untuk hari ini, Senin (11/4/2016) akan memberangkatkan delapan orangutan menuju kandang transit di PT Bumi Barito Mineral, Batu Ampar. Di tempat ini empat orangutan menginap selama dua malam untuk proses pemulihan. Sedangkan empat sisanya berangkat dini hari keesokan harinya sebelum menjalani proses pemulihan terakhir selama dua malam di kandang transit yakni Kamp Total Jalu, Hutan Lindung Bukit Batikap.

Kemudian pemberangkatakan kedua dilakukan pada 20 April 2016. Empat orangutan akan diberangkatkan langsung menuju Hutan Lindung Bukit Batikap tanpa pemulihan di Batu Ampar.

"Pelepasliaran sendiri akan berlangsung dalam tiga kesempatan berbeda. Pada 15, 18 dan 24 April masing-masing empat orangutan," kata Manajer Program Nyaru Menteng Denny Kurniawan, Senin (11/4/2016).

Sejak 2012 hingga kini, Yayasan BOS telah melepasliarkan 155 orangutan ke habitat alami mereka, Hutan Lindung Bukit Batikap. Sehingga dengan dilepaskannya 12 orangutan ini, maka Yayasan BOS telah melepasliarkan 167 orangutan ke Hutan Lindung Bukit Batikap.

Dalam proses menuju titik pelepasliaran itu, Yayasan BOS menggunakan dua jalur transportasi yakni darat dan air. Pelepasliaran 12 orangutan itu bekerjasama dengan BKSDA Kalteng. Ini juga dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional yang jatuh pada 22 April mendatang. Sekaligus sebagai wujud cinta dan dedikasi Yayasan yang telah memasuki usia 25 tahun.

CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran ini merupakan kali ke-200. Saat ini, di Yayasan BOS masih ada sekitar 500 individu yang menjalani rehabilitasi.

"Untuk 12 orangutan yang akan dilepasliarkan itu menjalani rehabilitasi selama kurang lebih tujuh tahun," katanya.

Dia menambahkan, sejak kebakaran hutan dan lahan 2015 lalu, pihaknya menerima 25 orangutan baru. Dia belum tahu kapan orangutan itu bisa dilepasliarkan lagi, apalagi pihaknya juga kesulitan mencari hutan untuk pelepasliarannya. Oleh sebab itu, dia berharap dukungan dari pemerintah membantu menyediakan areal perlindungan habitat orangutan yang layak. (BUDI YULIANTO/m)

Berita Terbaru