Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sangat selektif dalam merekrut calon anggota baru.

'Kami tidak ingin sembarang merekrut anggota baru karena kami ini banyak berhadapan dengan masyarakat. Jadi perlu orang-orang yang memahami situasi dan bagaimana cara menghadapi masyarakat,' kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel saat dihubungi, Sabtu (9/4/2016).

Saat ini Pemerintah Kabupaten Kotim sedang membuka lowongan 223 tenaga kontrak. Sebanyak 10 formasi di antaranya untuk anggota Satuan Polisi Pamong Praja. Khusus untuk Satuan Polisi Pamong Praja, memang ada syarat yang sedikit berbeda dibanding persyaratan formasi lain. 

Pelamar laki-laki, memiliki kartu tanda penduduk Kabupaten Kotim dengan tinggi badan minimal 160 cm, usia maksimal 21 tahun dan maksimal 30 tahun saat pada saat pendaftaran, berbadan tegap serta sehat jasmani dan rohani.

'Usia minimal 21 tahun itu kami nilai sudah bisa mengendalikan emosi. Kalau terlalu muda, takutnya emosional nanti malah terjadi hal tidak diinginkan ketika kita turun penertiban,' katanya. 

Sementara usia maksimal 30 tahun saat pendaftaran itu dimaksudkan supaya anggota baru ini benar-benar usia produktif. Formasi hanya kami buka untuk laki-laki, tapi tetap saja ada perempuan yang mendaftar.

Sebagai ujung tombak penerapan peraturan daerah, Satpol PP memang harus didukung anggota-anggota yang produktif dan mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus. Harapannya, dalam menjalankan tugas di lapangan dapat menghindari munculnya gesekan dengan masyarakat.

Untuk pengembangan sumber daya manusia anggota Satuan Polisi Pamong Praja, Rihel mengusulkan dibentuk sebuah lembaga khusus untuk mendidik dan melatih calon anggota Satuan Polisi Pamong Praja. 

Selama ini pembinaan calon anggota Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan pemerintah provinsi bekerja sama dengan Polri dan TNI, katanya. 

(ANT/B-8)