Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cerita Uskup di Ulang Tahun Paroki Katedral Santa Maria ke-60 Tahun

  • Oleh Testi Priscilla
  • 10 September 2023 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Uskup Keuskupan Palangka Raya, Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka menceritakan sebuah kisah di perayaan ulang tahun ke-60 Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya, Minggu, 10 September 2023.

"Dulu yang namanya Gereja Santa Maria ini umatnya hanya ada 8 Kepala Keluarga atau KK. Itupun untuk misa, harus dijemput dahulu," kata Uskup mulai bercerita.

Menurut Uskup, salah seorang supir pertamanya saat datang ke Palangka Raya bercerita bahwa 8 KK inti harus dijemput untuk ke gereja dengan satu kloter penjemputan ialah 4 keluarga.

"Jadi hanya 2 kloter sudah selesai penjemputan umat itu, itu tahun 60an," tuturnya.

Hal itu menurutnya juga terjadi ketika pastur pertama kalinya datang ke Palangka Raya melalui Banjarmasin dengan menggunakan kapal barang.

"Pastur pertama itu berangkat dari Banjarmasin pada tangga 15 November dengan harapan dapat merayakan Natal di Palangka Raya, tetapi karena kapal barang ini berhenti dahulu di setiap daerah yang dilaluinya untuk berjualan atau membeli barang dari kampung kampung yang dilaluinya, Pastur ini baru tiba di Palangka Raya tangga 21 Januari. Jadi Natal sudah lewat, Tahun Baru juga sudah lewat," ceritanya yang disahut tawa ribuan umat yang hadir.

Dirinya juga menyatakan salutnya kepada 8 KK pertama yang mendirikan paroki katedral ini. Betapa hebatnya kedelapan keluarga ini bisa mendapatkan tanah seluas yang ditempati Katedral Santa Maria saat ini dan membersihkannya.

"Delapan KK ini mendapatkan tanah seluas ini dan membersihkan tanah untuk gereja ini saya tidak terbayang betapa hebatnya keluarga-keluarga pertama ini," kagumnya.

Uskup sendiri mengaku baru tiba di Palangka Raya di tahun 2001 dan saat merayakan HUT ke-44 Katedral Santa Maria tahun 2003 saat itu dirinya tidak merasakan perayaan yang terlalu istimewa.

"Baru agak terasa meriah itu waktu perayaan HUT ke-50 di tahun 2013 itu baru terasa karena ada semacam kenang-kenangan waktu itu. Kita patut bersyukur pada apa saja anugerah-Nya, tapi bukan berarti kita berhenti di perayaan itu. Apakah kita sudah mampu mempertanggungjawabkan anugerah yang diberikan Allah ini dengan melayani Allah dan sesama, itu bentuk introspeksi diri kita," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/j)

Berita Terbaru