Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepiting Petelur Ini Sudah Ditunggu Nelayan Saat Dilepas

  • 13 April 2016 - 18:22 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Entah tak paham atau sengaja, beberapa nelayan Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai dan sekitarnya membawa alat perangkap kepiting dan udang saat acara pelepasliaran 1.165 kepiting petelur di Sungai Ratik, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar.

Kedatangan mereka sontak membuat kaget puluhan orang dari Stasiun KPIM, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kobar, Polres, dan Staf Ahli Setda Kobar yang tengah melakukan pelepasliaran kepiting petelur. 

Awalnya, pada saat penyampaian kronologis penangkapan penyelundupan oleh Kepala Stasiun KPIM Kelas 1 Pangkaraya, tiba-tiba datang dua nelayan membawa jaring kecil. Kedatangannya langsung membuat kaget semua, petugas KIPM langsung mendatangi dua orang nelayan ini.

"Mereka ada yang bawa jaring tangkap empat buah. Saya kasih tau jika kepiting ini dilepaskan karena dilindungi undang-undang dan Peraturan Menetri," kata petugas yang menegur kedua nelayan tersebut di lokasi pelepasliaran, Rabu (13/4/2016).

Sejurus kemudian, kembali datang beberapa nelayan lagi menggunakan sepeda motor. Kumpulan nelayan tersebut memisahkan disi dari kerumunan instansi yang tengah melepasliarkan kepiting ribuan tersebut. 

"Bapak-bapak, jangan menangkap lagi kepiting yang sudah kami lepaskan ya, karena jika ketahuan bapak-bapak di sini menangkap kepiting-kepiting ini maka akan kena sanksi hukum," ujar Hermanto, Kasi Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DKP Kobar kepada para nelayan.

Seorang nelayan yang enggan menyebut namanya berkilah jika keberadaan jaring kotak penangkap kepiting dan udang itu akan digunakan untuk menangkap rajungan di laut. "Bukan, ini untuk menangkap Rajungan," katanya.

Nelayan lainnya pun mengaku, kedatangan ke lokasi karena ingin mengetahui kegiatan yang tengah berlangsung. "Kami memang sudah biasa menangkap kepiting di sini (Sungai Ratik, Red), tapi tidak sering," ujar dia. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru