Rencana Pemerintah menyetop sementara atau moratorium pemberian izin perluasan pertambangan dan perkebunan kepala sawit akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Penyerapan tenaga kerja juga akan terhambat.

'Ya jelas terhambat. Jadi investor berhenti penyerapan tenaga kerja, nilai perputaran uang juga berkurang. Sudah pasti itu, sudah rumusnya dan menjadi hukum alam,' ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Putu Sudarsana, di Sampit, Kamis (21/4/2016).

Moratorium itu juga dianggapnya mengancam peluang menjaring investasi. ''Tidak akan ada investor baru yang masuk,' ujar Putu.

Meski demikian, menurut dia, dampak dari moratorium tidak akan terlalu besar. Sebab, ekonomi Kotim sudah jalan dengan baik, tenaga kerja juga sudah banyak terserap di perusahaan-perusahaan yang masih jalan.

Tujuan utama moratorium adalah untuk menjaga kondisi lingkungan, khususnya hutan. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kotim sendiri akan memverifikasi 45 izin perusahaan sawit dan 11 izin pertambangan.

'Tim verifikasi yang terdiri dari lintas instansi dan dinas sudah terbentuk, sekarang tinggal tunggu instruksi untuk turun ke lapangan melaksanakan tugasnya,' kata Asisten II Setda Kotim, Halikin Noor. 

(FI/B-1)