Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPMDSos Barito Timur Gelar Rakor dan Bimtek untuk Kader Pengembangan Manusia

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 01 November 2023 - 23:40 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Sosial atau DPMDSos Kabupaten Barito Timur menggelar rapat koordinasi dan bimbingan teknis bagi Kader Pengembangan Manusia (KPM), Rabu, 1 November 2023.

Kabid Pemberdayaan Evaluasi, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna DPMDSos, Milton M Sitompul mengatakan Rakor dan Bimtek itu diikuti oleh 52 KPM dari 5 kecamatan yakni Kecamatan Dusun Timur, Dusun Tengah, Awang, Karusen Janang dan Kecamatan Paju Epat.

"Kegiatan ini harus kami lakukan karena KPM merupakan ujung tombak dalam penanganan stunting. Tugas mereka adalah melakukan pemantauan, menginput data sekaligus menangani stunting di masing-masing desa," jelasnya saat diwawancarai di sela kegiatan.

Milton kembali menegaskan, peran KPM sangat strategis dalam upaya penurunan angka stunting di Barito Timur.

"Tahun depan kita akan melaksanakan lagi kegiatan yang sama untuk meningkatkan kapasitas KPM karena saat ini banyak data yang harus diinput dan banyak yang perlu mereka ketahui dalam melaksanakan tugas di desa," tambahnya.

Milton berharap, kegiatan tersebut juga menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi bersama terhadap kegiatan yang sudah berlangsung, sehingga pada tahun 2024 dapat dialokasikan insentif maupun biaya operasional KPM pada APBDes guna menunjang kegiatan mereka di lapangan.

"Kami berterima kasih kepada Tenaga Ahli P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang selama ini telah membantu kami dalam hal peningkatan kapasitas, sehingga data-data yang diinput dan dilaporkan kepada kami sudah bisa menggambarkan bagaimana pola penanganan stunting Barito Timur, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)," ujarnya.

"Jadi penanganan stunting tidak hanya dilakukan untuk bayi saja, tapi mulai dari remaja puteri, kemudian calon pengantin, ibu hamil sampai dengan anak itu sendiri, sehingga generasi yang dihasilkan betul-betul generasi yang bebas dari stunting," lanjut Milton.

Koordinator Kabupaten Tenaga Ahli P3MD, Yonas Hadinata Pasuang menambahkan, pada kegiatan tersebut, materi yang disampaikan terkait pada tugas pokok dan fungsi KPM.

"Jadi bagaimana mereka KPM melaksanakan tugas mereka masing-masing di desa, kemudian juga meningkatkan kapasitas mereka karena sejak 2023 dalam pengisian data menggunakan aplikasi, mereka melaporkan konvergensi stunting di desa masing-masing melalui aplikasi dari Kementerian desa," terangnya.

Yonas berharap, ke depan, para KPM bisa melakukan pendataan. Kemudian mereka mengindentifikasi sasaran dari remaja putri, calon pengantin, anak 0 sampai 59 bulan, ibu hamil hingga keluarga rawan stunting.

"Selain itu, setelah melihat data dan sasaran mereka akan melihat apa yang perlu dilaksanakan di lapangan, ini ada hubungannya dengan strategi penanganan di desa. Sehingga ketika ada kegiatan rembuk stunting di desa masing-masing, data ini yang dikembalikan kepada pemerintah desa agar nanti ada evaluasi sampai di mana yang sudah dilakukan oleh pemerintah desa untuk melakukan percepatan penurunan stunting," tambahnya.

"Kemudian desa juga mempunyai komitmen, komitmen tersebut dimasukkan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa), kemudian tiap tahun dimasukkan dalam RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa) sampai kepada APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa)," tandas Yonas. (BOLE MALO/Y) 

Berita Terbaru