Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penghobi Motor Trail Rambah Tanjung Keluang Tanpa Izin

  • 25 April 2016 - 20:43 WIB

Sebanyak 20 orang penghobi motor trail diketahui menggelar touring di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Keluang, Sabtu (24/2016). Padahal, kawasan konservasi tersebut sudah tidak mengizinkan lagi adanya kegiatan touring di dalam kawasan. 

Pasalnya, kegiatan touring tersebut bisa menimbulkan banyak kerusakan pada tumbuhan di jalur darat dan juga merusak kawasan pantai yang biasa disinggahi penyu untuk bertelur.

'Mereka masuk melakukan kegiatan touring seenaknya tanpa mematuhi prosedur dan regulasi yang ada. Terus terang kami anggap mereka arogan. Karena langsung nyelonong masuk tanpa izin ke kawasan konservasi,' cetus Kepala Resort TWA Tanjung Keluang Sunaryo, Senin (25/4/2016).

Menurut Sunaryo, TWA Tanjung Keluang adalah kawasan konservasi khusus dan kegiatan yang boleh dilakukan di tempat itu adalah wisata konservasi. Maka dari itu, bagi pengunjung yang berniat masuk ke TWA Tanjung Keluang harus mengurus surat izin masuk kawasan konservasi (simaksi) dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun, terlebih dahulu.

'Nantinya petugas akan memberikan informasi dan arahan mengenai hal apa yang boleh atau yang tidak dilakukan di TWA Tanjung Keluang, jalur mana yang bisa dilewati dan tidak, tidak menebang pohon dan masih banyak lagi,' jelas Sunaryo.

'Sebenarnya jalur darat dari kawasan TWA Tanjung Keluang dari daerah Sungai Umbang tidak ada trek yang bisa dilewati motor jenis apapun. Sehingga bila ada motor yang bisa tembus hingga ke kawasan kantor resort tentunya ada pohon-pohon yang sengaja ditebang agar bisa dilintasi kendaraan bermotor. Nah inilah yang dianggap merusak,' jelasnya.

Pernah diizinkan

Sebelumnya, aksi penghobi motor trail ini pernah diizinkan untuk menggelar touring oleh pihak Resort TWA Tanjung Keluang. Ketika itu, pihak resort berniat mengetahui sejauh mana pengaruh kegiatan motor trail tersebut terhadap kawasan konservasi.

Ternyata setelah dilintasi, pepohonan yang berada jalur darat menjadi rusak dan jalur pantai tempat penyu mendarat juga menjadi acak-acakan lantaran digilas roda motor trail,' jelasnya. (YD/B-12)

Berita Terbaru