Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perjalanan Hakam Kampanyekan Membaca Hingga Gali Inspirasi Guru di Pelosok Kalimantan

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 29 November 2023 - 05:05 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Hakam Mabruri, pria asal Malang, Jawa Timur, yang pernah melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda itu memulai perjalanannya membagikan buku iqro dan buku cerita untuk anak-anak di Pulau Kalimantan. Perjalanan ini ia sebut 'Buka Mata'.

Ia berasama isterinya Rofingatul Islamiyah dan anaknya yang masih berusia 5 tahun, Mukafiha Nur Hakam, memulai perjalanannya menyeberang dari Pulau Jawa menuju Kalimantan Selatan pada 17 Oktober 2023. Keluarga kecil itu akhirnya singgah di sebuah tempat mengaji Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Ini hari kedua kami berada di Sampit dan melanjutkan perjalanan ke Trans Pagatan, Kabupaten Katingan," kata Hakam, Selasa, 28 November 2023.

Misi membagikan buku ini murni keinginan pribadinya. Ia ingin membantu anak-anak belajar, terutama di daerah-daerah pelosok yang sulit dijumpai toko buku. Hal ini juga sebagai kampanye membaca, menanamkan rasa cinta membaca baik huruf hijaiyah maupun huruf alfabet. Karena membaca jendela dunia.

Sebagaimana misi perjalanannya 'Buka Mata' ia memaknai perjalanan ini untuk melihat tentang pendidikan dan fasilitasnya terutama di wilayah pelosok. Karena di samping membagikan buku, Hakam mengumpulkan kisah pejuang pendidikan agar manusia menghargai guru-guru yang berjuang dengan keterbatasan.

"Banyak cerita inspiratif guru meskipun dengan gaji yang sangat kecil tetapi tetap semangat tetap punya visi ke depan ingin membuat sesuatu agar pendidikan ini lebih maju," ujarnya.

Seperti seorang guru perempuan dari salah satu sekolah di Kabupaten Kapuas. Ia sempat menginap di rumah guru tersebut karena suaminya merupakan teman Hakam bersepeda.

Guru itu memulai aktivitas puku 03.00 WIB dan menyiapkan sarapan. Tepat pukul 06.00 WIB guru tersebut berangkat menggunakan kelotok dengan perjalanan kurang lebih 1 jam menuju tempatnya mengajar.

"Dia berangkat dengan semangat dan tanpa mengeluh, padahal guru honorer bahkan gajinya Rp250 ribu/bulan dan harus naik kelotok dari Kapuas ke sekolahnya harus membayar Rp80 ribu/bulan," tandasnya.

Pria yang sering melakukan perjalanan jauh ini mengatakan, selama perjalanan di Kalimantan tidak pernah terkendala karena banyak teman membantu bahkan banyak yang menawari penginapan. Teman-temannya sering mengarahkan dan memberi informasi daerah mana yang lebih perlu karena susah membeli buku.

Berita Terbaru