Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Pinggiran Sungai Mentaya Kembali Melihat Buaya Berjemur

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 02 Mei 2016 - 21:02 WIB

BORNEONEWS-Sampit:  Sejumlah warga yang tinggal di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendadak geger dengan munculnya seekor buaya sedang berjemur di pinggiran Sungai Mentaya sekitar daerah itu.

Buaya yang panjanganya sekitar 2,5 meter tersebut terlihat sedang berjemur sambil membuka mulutnya. Bahkan hewan buas yang juga dilindungi itu seakan sudah terbiasa dan tidak ada rasa takut dengan hilir mudiknya perahu kelotok di tempat itu.

'Saat itu kondisi Sungai Mentaya sedang surut, sehingga tanah di pinggiran Sungai Mentaya tidak ada airnya. Di situlah seekor buaya berjemur, tanpa menghiraukan sejumlah perau kelotok yang melintas,' ujar Nafiri Ragmatullah, Senin (2/5/2016).

Warga yang melihat hal itu hanya bisa terdiam tanpa mengganggunya. Mereka tidak berani melakukan hal apapun, karena takut akan serangan predator ganas yang sudah banyak korban akibat dimangsanya. Sehingga mereka hanya mengabadikannya saja, dan langsung pulang ke rumah.

Takutnya warga dengan munculnya buaya tersebut bukan tanpa sebab. Karena dalam beberapa pekan terakhir hewan itu mulai mengganas. Bagaimana tidak, beberapa warga yang sedang mengangkut rotan di sungai sempat diterkam hewan dilindungi tersebut. Beruntung mereka sempat menghindar, dan dapat menyelamatkan diri.

'Buaya mulai mengganas, sehingga kami harus berhati-hati saat beraktivitas di sungai,' kata Ogog, warga lainnya.

Munculnya buaya di permukaan Sungai Mentaya ini bukanlah yang pertama kali dalam kurun waktu 2016 ini. Karena beberapa waktu yang lalu, sejumlah warga Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotim juga melihat hal yang sama.

Dimana buaya muara terlihat sedang mengapung di permukaan sungai, saat air sedang pasang. Dan hal itu sudah sering ditemui oleh warga yang tinggal di wilayah selatan Kotim ini.  Bahkan akibat kemunculan hewan tersbeut membuat warga pinggiran sungai tidak berani mandi, cuci, maupun berenang. Karena takut menjadi korban keganasan buaya tersebut.

Apalagi selama ini sudah banyak yang menjadi korban, bahkan sejauh ini, terhitung sekitar tujuh orang nyawa warga melayang akibat serangan buaya tersebut. (MH/*)

Berita Terbaru