Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Delapan Orangutan Rehabilitasi Nyari Menteng Dilepasliarkan Jelang Akhir Tahun

  • Oleh Testi Priscilla
  • 29 Desember 2023 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Mengakhiri tahun 2023, Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Kalimantan Tengah bersama Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya atau TNBBBR dalam kerja bersamanya dengan mitra Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo atau Yayasan BOS serta sejumlah pihak lainnya kembali melepasliarkan delapan orangutan ke hutan alami di kawasan TNBBBR wilayah kerja Resort Tumbang Hiran, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan.

"Sebelum dilepasliarkan ke hutan TNBBBR, kedelapan orangutan yang terdiri dari tiga jantan dan lima betina ini menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah," kata Kepala BKSDA Kalteng, Sadtata Noor Adirahmanta dalam rilisnya pada Kamis, 28 Desember 2023.

Delapan orangutan ini, lanjut Sadtata, diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke TNBBBR di Kabupaten Katingan melalui dua perjalanan ke lokasi pelepasliaran terpisah.

"Perjalanan pertama menuju ke hutan di DAS Bemban membawa empat orangutan pada 12 Desember 2023 dan perjalanan kedua akan membawa empat orangutan ke hutan di DAS Hiran pada 14 Desember 2023," bebernya.

Sementara itu, Chief Sustainability Officer, Henky Satrio W mengatakan bahwa dua di antara delapan Orangutan yang dilepasliarkan kali ini l yaitu Cinta yang berusia 11 tahun dan Liti yang berusia 10 tahun memasuki Pulau Pra-pelepasliaran program kemitraan antara PT Citra Borneo Indah atau CBI Group dan Borneo Orangutan Survival Foundation atau BOSF sejak tahun 2021 setelah menyelesaikan proses rehabilitasi di Sekolah Hutan, Nyaru Menteng.

"Di Pulau Pra-pelepasliaran ini, Cinta dan Liti mematangkan semua keterampilannya menyintas dan mengasah perilaku alami sampai kelak saatnya kembali ke hutan sejati, menyusul 53 orangutan lain yang lebih dulu dilepasliarkan ke Taman Nasional Bukit Baka Raya," kata Henky.

Henky menjelaskan bahwa periode pra-pelepasliaran umumnya berlangsung selama satu sampai dua tahun sebelum orangutan dinilai siap dilepasliarkan ke hutan alami. 

"Semakin banyak orangutan dari Pulau Salat yang dikembalikan ke hutan liar menandai keberhasilan Gugusan Pulau Salat sebagai Pulau Pra-Pelepasliaran. Keberadaan pulau ini menjadi terobosan baru dan solusi yang cukup baik dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan orangutan yang hampir punah di Kalimantan Tengah," tutur Henky Satrio lagi.(TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru