Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Manager Kalteng Putra Bantah Tunggakan Gaji Dua Bulan

  • Oleh Hermawan Dian Permana
  • 24 Januari 2024 - 20:55 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Manajer Tim Kalteng Putra, Sigit Wido menampik kabar tunggakan gaji pemain selama dua bulan. Dia menegaskan, kondisi finansial dari klub baik-baik saja.

Sigit mengakui ada keterlambatan terkait gaji. Namun, keterlambatan hanya 15 hari, bukan dua bulan. Ia menegaskan, manajemen akan tetap membayarkan hak pemain.

"Kalteng Putra tetap bertanggung jawab terhadap isi kontrak. Pembayaran gaji tetap akan dilakukan sesuai kontrak berlaku," kata Sigit, Rabu, 24 Januari 2024.

Terlambatnya pembayaran gaji pemain, terang Sigit, merupakan hukuman dari CEO Kalteng Putra, Agustiar Sabran karena menilai para pemain tidak bermain dengan sepenuh hati. Harapannya, para pemain bisa mengevaluasi dan tampil maksimal kedepannya.

Sigit bahkan menyayangkan tindakan para pemain yang dianggap tak sesuai. Salah satunya menuntut bonus tinggi. Padahal, Kalteng Putra sudah memberikan gaji yang cukup besar.

"Gaji pemain Kalteng Putra paling besar jika dibandingkan klub-klub lain yang ada di Liga 2," ungkapnya.

Manajemen, lanjut Sigit, juga kecewa dengan pemain yang mengancam mogok bertanding. Pasalnya, sama saja menyalahi aturan yang tertuang di dalam kontrak.

"Di dalam kontrak sudah disepakati apa saja aturan yang harus dilaksanakan. Kalau ada yang menyalahi, tentunya ada punishment kepada manajemen atau pemain," jelasnya.

Terkait kekecewaan dari Agustiar, itu karena musim ini para pemain dinilai belum memenuhi target yang diinginkan. Padahal, manajemen sudah sangat profesional dapat mempersiapkan tim.

"Wajar jika CEO kecewa dan ingin para pemain berlaku profesional. Hak dan kewajiban semua sudah diatur di kontrak. Jadi, tugas pemain ya bermain sebaik mungkin," tandasnya.

Pernyataan ini mendapat respon Pemain Kalteng Putra Beni Okto, melalui akun resminya benioktovianto82. Ia menegaskan, pemain rela berkorban untuk tim karena dari sepak bola dapat menghidupi keluarga.

Dia menampilkan semangat perjuangan pemain dengan menunjukan luka dan jahitan yang dialami pemain saat bertanding.

“Pembelaan dari manajemen yang membohongi publik 15 hari telat di bulan Januari, tapi bulan Desember kita belum terima gaji,” tulisnya. (HERMAWAN DP/Y)

Berita Terbaru