BORNEONEWS, Palangka Raya - Seiring dengan pembaharuan kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, maka substansi kurikulum muatan lokal Bahasa Dayak Ngaju pada jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/ MTs di Kabupaten Seruyan perlu dilakukan penyempurnaan. Termasuk juga penyesuaian kompetensi inti serta kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 menjadi capaian pembelajaran yang runtut, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.

"Dalam hal ini Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan para ahli Bahasa Dayak Ngaju untuk membuat pedoman capaian pembalajaran sebagai upaya terciptanya standar pembelajaran Bahasa Daerah Dayak Ngaju se-Kabupaten Seruyan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, Rusdi Hidayat pada Selasa, 30 Januari 2024.

Hal ini disampaikan Rusdi saat menyampaikan paparan dalam Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Pakar dalam Implementasi Model Pelindungan Bahasa Daerah di Palangka Raya pada Selasa, 30 Januari 2024. 

"Tujuan kita yang pertama ialah meningkatkan pemahaman Kurikulum Merdeka, membekali peserta workshop dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip dan implementasi Kurikulum Merdeka, terutama dalam konteks pengembangan dan pelestarian Bahasa Daerah Dayak Ngaju," jelasnya.

Kedua, lanjut Rusdi, pengembangan materi pembelajaran berbasis kearifan lokal. Tujuannya ialah menghasilkan materi pembelajaran Bahasa Daerah Dayak Ngaju yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka, menggabungkan kekayaan kebudayaan lokal dan memperkuat identitas budaya anak didik.

"Ketiga, menyusun rencana aksi implementasi. Tujuannya ialah merinci langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh peserta workshop untuk mengimplementasikan hasil workshop dalam lingkup pendidikan masing-masing, sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan Bahasa Daerah Dayak Ngaju," bebernya.