Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Target Luas Tanam Padi di Barito Timur pada Oktober-Maret 5.000 Hektare

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 31 Januari 2024 - 23:00 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Timur menargetkan total luas tanam padi   pada musim tanam Oktober-Maret (Okmar) tahun ini mencapai 5.000 hektare.

"Untuk musim tanam Okmar kita menargetkan luas tanam sebanyak 5.000 hektare termasuk padi sawah irigasi, sawah tadah hujan dan padi lahan kering," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Lurikto, di ruang kerjanya, Rabu, 31 Januari 2024.

Untuk mencapai target luas tanam tersebut, Lurikto mengaku telah memberikan arahan kepada petugas teknis dari bidang masing-masing dan penyuluh agar menindaklanjuti dan mendampingi para petani atau kelompok tani.

"Karena dengan pendampingan kita dapat memberikan beberapa catatan teknis untuk peningkatan luas tanam, produksi, termasuk solusi saat petani menghadapi masalah," katanya.

Pada kesempatan itu Lurikto juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rapat dengan distributor pupuk bersubsidi di Banjarmasin beberapa waktu lalu yang juga dihadiri oleh seluruh dinas pertanian dari Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, terungkap bahwa pada musim tanam ini Kementerian Pertanian mengurangi kuota pupuk bersubsidi.

"Jadi kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia, kuota pupuk bersubsidi dari kementerian itu terbatas dan menurun jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian sistem aplikasinya juga berubah, dulu cukup dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau KK (Kartu Keluarga) dan terdaftar di dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) tani, namun sekarang aplikasinya harus menggunakan verifikasi wajah petani penerima pupuk bersubsidi, pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi lebih ketat," lanjutnya.

Lurikto menegaskan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi bukan kewenangan dinas pertanian, melainkan kios tani yang ditunjuk oleh distributor pupuk bersubsidi.

"Kami hanya bertugas untuk mengawasi, penyaluran langsung dilakukan oleh distributor melalui kios tani sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penyaluran itu juga menyesuaikan RDKK atau usulan tadi dan tidak sembarang salur," terangnya.

Dia berharap dengan kondisi seperti itu, petani tidak bergantung terhadap pupuk bersubsidi namun berupa menggunakan pupuk alternatif. (BOLE MALO/j)

Berita Terbaru