Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sejumlah Bahan Pokok di Kalteng Tunjukkan Kenaikan Harga di Januari 2024

  • Oleh Testi Priscilla
  • 02 Februari 2024 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Perkembangan harga berbagai komoditas bahan pokok pada Januari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

"Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Tengah di 4 kabupaten/kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 3,40 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari 102,28 pada Januari 2023 menjadi 105,76 pada Januari 2024," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik pada Kamis, 1 Februari 2024.

Selain itu, lanjut Eko, ingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,20 persen.

"Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," jelas Eko yang menyampaikan rilis bersama Sekda Provinsi Kalteng, H Nuryakin.

Kenaikan harga menurut Eko terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen, lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen, kelompok transportasi sebesar 1,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,72 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,25 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen," kata Eko lagi.

Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024 menurut Eko antara lain daging ayam ras, beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan gabus, ikan nila, gula pasir, bawang putih, tomat, udang basah, ikan saluang, Sigaret Kretek Tangan (SKT), biskuit, ikan asin sepat, ikan patin, susu bubuk, makanan ringan/snack, sewa rumah, sekolah dasar, nasi dengan lauk dan emas perhiasan.

"Sedangkan komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, antara lain minyak goreng, bawang merah, ikan papuyu, telur ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan baung, daging babi, ikan layang/ikan benggol, daun singkong, ikan sepat siam, tahu mentah, ikan selar/ikan tude, baju muslim wanita, sepatu anak, bahan bakar rumah tangga, semen, masker, solar, telepon seluler, dan sabun mandi cair," paparnya.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Januari 2024, katanya, antara lain daging ayam ras, tomat, ikan gabus, bawang merah, ikan patin, terong, ikan nila, bawang putih, gula pasir, ikan baung, udang basah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), wortel, Sigaret Kretek Tangan (SKT), ikan asin sepat, ikan saluang, rempela hati ayam, daun katuk, bakso siap santap dan emas perhiasan.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, ikan peda, ikan papuyu, kangkung, ikan selar/tude, cabai merah, beras, jagung manis, daun singkong, buncis, ikan layang/ikan benggol, minyak goreng, buah naga, ketimun, pengharum cucian/pelembut pakaian, masker, angkutan udara, bensin, solar, dan buku tulis bergaris.

Berita Terbaru