Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Viral Video Pengeroyokan di SMP PGRI 1 Sampit, Kepsek Sebut Sudah Berdamai dan Klarifikasi Suara dalam Video

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 02 Maret 2024 - 08:51 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Akhir-akhir ini perhatian masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tertuju pada sebuah video viral mengenai pengeroyokan oleh siswa di SMP PGRI Sampit.

"Sebenarnya permasalahan ini sudah selesai dan sudah berdamai sebelum video ini viral," kata Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Sampit Yani Fida Yani, Jumat, 1 Maret 2024.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 26 Februari 2024 ketika seorang laki-laki menggunakan helm masuk ke halaman sekolah SMK PGRI 1 Sampit. Laki-laki tersebut asing bagi siswa setempat. Hingga seorang siswa laki-laki mendekatinya dan menanyakan tujuan kedatangannya.

Laki-laki yang menggunakan helm tersebut tidak menjawab pertanyaan siswa dan memicu kesalahan pahaman. Siswa laki-laki merasa tidak aman dengan kehadiran orang asing tersebut akhirnya memukulinya. Melihat temannya berkelahi dengan orang asing, 3 siswa laki-laki lainnya membela dan ikut mengeroyok.

Setelah kejadian tersebut diketahui laki-laki menggunakan helm tersebut merupakan kakak seorang siswa SMP PGRI 1 Sampit. Dia diminta orang tuanya menjemput adiknya di sekolah.

Atas kejadian tersebut, Kepala SMP PGRI 1 Sampit langsung memanggil orang tua siswa yang terlibat adu jotos pada Selasa, 27 februari 2024. Meski pertemuan tersebut sempat tegang, namun seluruh orang tua murid sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan damai.

Yani telah memberi sanksi tegas bagi siswa yang melakukan tindakan pengeroyokan. Menurutnya setiap siswa yang melakukan kesalahan di sekolah tersebut diberikan sanksi berupa membersihkan lingkungan sekolah selama beberapa hari. Sebab skorsing tidak memberi efek jera.

Pihak sekolah berupaya maksimal agar kejadian serupa tak terulang, meski dengan keterbatasan. Sekolah akan memperketat jadwal piket guru serta memindahkan posisi meja piket di tempat yang dapat melihat seluruh sisi sekolah.

Hal yang tidak diduga Yani, video tersebut viral setelah perdamaian terjadi. Bahkan cuplikan video yang di unggah pada salah satu media sosial memunculkan banyak komentar yang menyoroti suara seorang guru. Potongan video cctv berdurasi 44 detik tersebut memperdengarkan suara guru seolah mengeluarkan adik dari laki-laki berhelm dari sekolah tersebut.

Menurutnya, kalimat tersebut dipicu ketegangan yang sempat terjadi saat mediasi dengan orang tua. Guru yang mengeluarkan kalimat tersebut pun mengaku salah dan meminta maaf karena ikut terpancing emosi.

Berita Terbaru